Dalam kajiannya, OPEC memperkirakan butuh US$ 12 triliun investasi di bidang miyak dan gas (Migas) di 2045 untuk memenuhi kebutuhan energi.
Alkazimi menyampaikan, permintaan kebutuhan energi akan terus meningkat hingga 23% pada 2045.
Sementara itu, dalam hal investasi, OPEC terus mengulangi apa yang telah disampaikan sebelumya bahwa investasi besar sangat diperlukan.
“Pendorong utama permintaan energi masa depan adalah pertumbuhan ekonomi global yang mencapai dua kali lipat dan penambahan sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia pada 2045,”
World Oil Outlook mengkaji perkembangan permintaan energi dan minyak, pasokan dan penyulingan minyak, ekonomi global, kebijakan dan perkembangan teknologi, tren demografis, isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Kajian ini menawarkan penilaian prospek jangka menengah dan panjang, tetapi bukan merupakan prediksi.
Menurut Alkazimi, ketika menyusun World Oil Outlook pada 2021, tidak ada yang bisa meramalkan peristiwa yang terjadi pada 2022 terkait krisis energi, khususnya di Eropa, dan perkembangan geopolitik.
Sebaliknya, Outlook menyajikan referensi yang bermanfaat sebagai wujud komitmen OPEC untuk berbagi pengetahuan dan transparansi data.
Disebutkan bahwa pendorong utama permintaan energi masa depan adalah pertumbuhan ekonomi global dua kali lipat dan penambahan sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia pada 2045.
Faktor-faktor lain yang juga berperan, seperti urbanisasi dan pengeluaran kelas menengah terutama di negara-negara berkembang, serta kebutuhan energi.
Permintaan energi primer global diperkirakan akan terus tumbuh dalam jangka panjang, meningkat signifikan sebesar 23% hingga tahun 2045.
Energi terbarukan akan meningkat secara signifikan lebih cepat daripada sumber lainnya dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sekitar 7,1% hingga tahun 2045.
Baca Juga: Resesi Global, Minat Investor dikhawatirkan Menurun