4 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi dengan Topik Beragam, Lengkap dengan Struktur

30 November 2022 12:50 WIB
Ilustrasi contoh teks cerita sejarah pribadi
Ilustrasi contoh teks cerita sejarah pribadi ( unsplash.com)

Sonora.ID - Berikut adalah contoh teks cerita sejarah pribadi dengan topik beragam yang bisa menjadi referensi untuk kamu menulis suatu teks.

Jenis teks ini digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang sudah terjadi serta memiliki tokoh dan makna di dalamnya.

Teks cerita sejarah pribadi sendiri memiliki struktur tersendiri, yakni: 1) Pendahuluan atau Orientasi, 2) Peristiwa atau Isi, dan 3) Penutup atau Orientasi.

Agar lebih mengetahui secara rinci terkait jenis teks tersebut, kamu bisa menyimak 4 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi dengan topik beragam berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Contoh Teks I

Aku memiliki seorang sahabat yang setia denganku sejak aku kecil, namanya Gita sedangkan namaku Gina sehingga teman-teman sering memanggil kami berdua dengan sebutan Gigi.

Baca Juga: 3 Contoh Teks Laporan Percobaan tentang Makanan dan Minuman 

Sejak kecil kami selalu bersama karena kami juga bertetangga dekat. Aku seperti anak bagi orang tuanya dan dia seperti anak bagi orang tuaku.

Saat kami berdua masuk kuliah di kampus yang sama, tidak ada satu pun dari kami yang bisa mengendarai sepeda motor. Saat itu ayahku bilang kalau salah satu dari aku dan Gita tidak bisa menghendaki sepeda motor dalam dua pekan, maka berangkat dan pulang kuliah harus naik angkot, tidak boleh antar jemput. Begitu pun dengan apa yang dikatakan orang tua Gita.

Padahal, akan sangat ribet jika ke kampus pakai angkot karena jarak rumah ke sekolah cukup nanggung,agak dekat tetapi juga agak jauh.

Maka, setelah diberi ultimatum itu, setelah pulang kuliah, kami mulai latihan naik motor di lapangan belakang rumah diajari oleh kakak Gita yang bernama Kak Gito. Sebelumnya aku sudah bisa menaiki sepeda roda dua jadi saat itu aku sangat yakin dan percaya diri bahwa aku bisa mengendarai sepeda motor dengan mudah. Sementara sahabatku, Gita, tidak bisa sepeda sama sekali.

Namun ternyata untuk melakukannya tidak semudah yang aku pikirkan. Di hari pertama kami belajar sepeda motor, ternyata aku jatuh berkali-kali, apalagi Gita. Untung saja kami pakai motor butut milik ayah Gita yang sangat jarang dipakai. Kami latihan gantian. Ayah dan ibuku hanya melihat kami belajar sepeda motor dari kejauhan.

Keesokan harinya adalah hari libur, jadi aku dan Gita sangat bersemangat untuk latihan sepeda motor dari pagi hari. Di hari kedua latihan sepeda motor, ternyata Ayah turun tangan membantuku ikut naik motor denganku, jadi aku tinggal mengikuti instruksinya saja.

Namun ketika ayah melepasku sendiri, aku terjatuh lagi dan lagi. Gita hanya mentertawakanku, padahal dia juga belum bisa. Meskipun begitu kami tidak menyerah dan terus semangat. Bahkan kami latihan sepeda hampir seharian lupa makan.

Kami berlanjut belajar di hari-hari selanjutnya tanpa didampingi. Tepat di hari ketiga, aku ada peningkatan karena sudah mulai bisa menjaga keseimbangan.

Meski cuaca panas, aku dan Gita tetap bersemangat dan latihan sambil tertawa riang. Aku sangat bahagia dan langsung memberitahu kedua orang tuaku bahwa aku sudah bisa menaiki sepeda motor.

Namun kata ayahku, aku harus bisa menaikinya dengan lancar tidak hanya sebatas itu saja. Pada hari ketiga ini kami mulai merasa lelah karena kami berpikir bahwa mengendarai sepeda motor dengan lancar itu benar-benar sulit.

Di hari selanjutnya, kami latihan sepeda motor bersama di jalanan dekat sawah samping rumahku. Aku sangat bersemangat karena kala itu aku sudah mulai lancar mengendarai motor.

Meski begitu, Gita terus menemaniku di hari-hari selanjutnya. Saat aku sudah lancar, aku pun berteriak kegirangan karena aku yakin bahwa aku bisa pergi ke kampus bersama Gita membawa motor.

“Yeay Gita lihat! Aku sudah lancar bawa motor! Namun saat aku berteriak ternyata aku kehilangan kendali dan motor ayah Gita masuk ke sawah bersamaku juga, “Bruuuukkkk!”. Gita mentertawaiku karena tubuhku dipenuhi dengan lumpur. Aku pun menarik Gita untuk ikut tercebur ke sawah.

Aku tidak menyangka bahwa di saat aku sudah cukup lancar naik sepeda justru aku jatuh masuk ke sawah. Ayahku menolong kami dan membawa kami ke rumah, kemudian ayah berkata bahwa aku tidak usah belajar sepeda lagi karena aku jatuh ke sawah. Ibuku memarahiku karena aku tidak berhati-hati saat latihan, dan melarangku juga untuk latihan. Gita meyakinkan ayah dan ibuku bahwa aku sudah cukup lancar.

Keesokan harinya, Gita tetap menemaniku latihan dan orang tuaku tetap melarangku. Namun Gita memohon supaya diperbolehkan. Saat itu aku langsung latihan ditemani Gita dan ayahku melihat aku sudah cukup lancar.

Aku melihat ayah dan ibuku memperhatikanku dari teras rumah sambil berkata, Wah ternyata anak Ayah sudah lancar sepeda toh. Minggu depan sepertinya bisa nyoba bikin SIM biar bisa ke kampus naik motor bareng Gita.” Mendengar kalimat itu kami langsung senang sekali.

Aku dan Gita, sahabatku, ternyata memiliki pengalaman yang sangat seru dan tak terlupakan. Padahal ayahku dan ayah Gita memberiku tantangan selama dua pekan, tetapi aku bisa cukup lancar mengendarai motor tidak lebih dari dua pekan.

Pengalamanku bersama Gita saat belajar motor sangatlah terkenang, apalagi sampai masuk sawah. Tentu tak terlupakan.

2. Contoh Teks II

Halo Namaku Fariz, saat ini umurku 19 tahun. Dari sejak aku masih kecil, aku sangat suka dengan melukis, maka dari itu aku memiliki cita-cita sebagai seorang pelukis. Saat aku masih berusia 7 tahun, orang tuaku membelikanku satu set alat untuk melukis. Orang tuaku membelikan alat lukis sebagai hadiah karena aku telah berhasil masuk peringkat satu.

Ayahku merupakan seorang pelukis, sehingga yang mengajariku melukis adalah ayahku. Hampir setiap kali ayah memiliki waktu luang, dia menyempatkan waktunya untuk mengajariku cara melukis yang baik dan benar.

Saat aku masih duduk di bangku SD, aku pernah mengikuti lomba melukis tingkat provinsi sebagai perwakilan untuk sekolahku. Itulah kali pertama aku memenangkan lomba melukis. Saat itu aku menang juara satu dan sejak saat itulah kecintaanku terhadap melukis semakin dalam.

Hingga saat ini, aku masih sering ditunjuk menjadi perwakilan sekolah untuk lomba melukis. Bakat yang aku miliki ini, ingin aku terus kembangkan, hingga aku berhasil menjadi salah satu pelukis profesional di dunia.

3. Contoh Teks III

Saya Adam Nur Alam, biasa dipanggil Adam. Saya lahir dan besar di kota pelajar, Yogyakarta.

Sebagai anak bungsu dari enam bersaudara yang lahir pada 2 April 1991, saya “dipaksa” untuk berjuang agar bisa sekolah dan menyelesaikan pendidikan hingga lulus sekolah menengah.

Tahun 1997 adalah tahun yang tidak akan pernah terlupakan. Kakak saya yang tertua berlari-lari mengajak saya ke salah satu TK di desa yang lokasinya cukup jauh.

Sambil mengusap keringat, kakak menyodorkan amplop warna coklat sambil sesekali memohon keringanan pada bapak tua berseragam cokelat yang saya ketahui sebagai kepala sekolah.

Saya yang tidak tahu apa-apa hanya pasrah. Setelah proses negosiasi selesai, kakak mendekati saya sambil tersenyum dan mengatakan bahwa saya sudah bisa masuk TK.

Rasa bahagia tidak terkira memenuhi rongga dada. Saya tidak menyangka bahwa anak miskin seperti saya yang sehari-hari makan nasi serta garam bisa mengenyam bangku sekolah.

Kehidupan studi saya berjalan lancar. Setiap hal yang berkaitan dengan kebutuhan sekolah pasti dipenuhi oleh kakak sekalipun harus berutang.

Saya memanfaatkan fasilitas yang diberikan kakak untuk belajar sebaik mungkin.

Saat di SD, saya memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan di bidang matematika, mata pelajaran favorit saya. Siang malam saya berlatih agar bisa menjadi juara dan mendapatkan uang.

Para guru pun mulai melirik potensi yang saya miliki. Mereka semakin sering mengikutkan saya pada ajang perlombaan di tingkat kabupaten, bahkan nasional.

Hasilnya pun tidak pernah mengecewakan.

Mungkin itu lah yang membuat saya dapat diterima di SMP tanpa tes dengan mudah. Rasa bangga diterima di salah satu SMP favorit kabupaten membuat saya semakin giat belajar.

Selama menempuh studi di sana pun saya selalu mendapatkan peringkat pertama.

Setelah menyelesaikan studi di SMP, saya meneruskan pendidikan di SMA dengan beasiswa dari pemerintah kabupaten.

Prestasi saya selama di SMA juga tidak jauh berbeda dengan prestasi saat berada di SMP. Sama-sama membanggakan.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Ceramah Lucu Berbagai Tema, Bisa Bikin Pendengar Terhibur

4. Contoh Teks IV

Namu Muhammad Reza Abdullah. Aku lahir pada tanggal 1 Juli 2000. Aku memiliki masa anak-anak yang menyenangkan seperti anak-anak lain. 

Aku merupakan anak yang aktif dan tidak pernah mau diam saat masih kecil. Hobiku selalu bermain dari pagi hingga petang. Namun hobiku ini mulai terbatas saat orang tuaku mulai memasukan ke sekolah.

Saat sekolah aku harus bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Sesampainya disekolah aku harus belajar. Kegiatan itu terus berulang hingga aku merasa sangat jenuh. 

Kehidupanku setelah bersekolah menjadi lebih membosankan. Aku sudah tidak bebas bermain seperti sebelumnya. Orang tuaku sangat baik, mereka paham apa yang aku rasakan.

Untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh, orang tuaku selalu mengajakku bepergian setiap Sabtu dan Minggu. Terkadang aku diajak kerumah paman dan disitulah aku bertemu dengan saudara-saudaraku. 

Sering kali aku menginap di rumah paman dan keesokannya diajak paman berlibur. Aku sangat senang dan rasa bosan itu perlahan mulai menghilang. Ayah juga sering kali mengajak teman-temanku datang ke rumah untuk bermain. Di saat itulah aku mulai menyadari jika sekolah tidak membatasi apapun. Akupun kini suka dengan sekolah dan tetap bisa bermain bersama teman-temanku setiap saat.

Itulah ulasan lengkap terkait 4 contoh teks cerita sejarah pribadi yang bisa kamu jadikan referensi dalam menulis.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm