Artinya: Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ
Wa yassir lī amrī.
Artinya: mudahkanlah untukku urusanku,
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ
Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī.
Artinya: dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku
يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ
Yafqahū qaulī.
Artinya: agar mereka mengerti perkataanku.
Surah ini diketahui merupakan doa yang dipanjatkan Nabi Musa AS saat berhadapan dengan Fir’aun.
Nabi Musa AS merupakan seorang Nabi yang kurang fasih berbicara. Hal ini karena peristiwa memilukan yang pernah Ia alami.
Kondisi tersebut diderita oleh Nabi Musa AS akibat tantangan dari Fir’aun yang diterima oleh Nabi Musa AS saat masih kecil.
Fir’aun menyuruhnya untuk memilih buah kurma atau bara api untuk membuktikan bahwa Nabi Musa AS merupakan manusia biasa menurutnya.
Nabi Musa AS diketahui memilih bara api dan mengunyahnya hingga lidahnya terbakar.
Suatu hari Nabi Musa AS mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan Ia diperintahkan untuk menyampaikannya kepada Fir’aun.
Akan tetapi, Nabi Musa AS tidak percaya diri. Ia kemudian memanjatkan doa kepada Allah SWT agar urusannya dilancarkan.
Baca Juga: 7 Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Membenci Kita: Lafalkan Saat Berdoa
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.