"Itu sudah dilakukan tapi masih belum sembuh. Bahkan ada siswa yang melakukan pengobatan ke dokter praktek langsung," tuntasnya.
Sementara itu, Arika, salah seorang siswi penderita scabies mengaku, sudah tiga bulan terakhir menderita penyakit yang menyerang kedua telapak tangannya.
"Dulu sempat sembuh mengering tapi tertular lagi jadi gatal lagi," ungkap Arika.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sekolah di Banjarmasin, Disdik Minta Perhatikan Ini
Diungkapkan siswi kelas 4 itu, scabies tidak hanya menyerang dirinya, tapi juga saudaranya di rumah yang terjangkit darinya.
"Di rumah hanya saya dan kakak saya yang terkena," ujarnya.
Ia mengaku, sudah melakukan pengobatan untuk meredakan penyakit kulit yang diderita. Baik itu obat minum ataupun obat oles.
"Sudah dibawa ke Puskesmas tapi tidak sembuh-sembuh dan sekarang sudah mencoba melakukan perawatan di dokter," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Kelayan Dalam, Soraya mengaku, baru menerima informasi temuan penyakit scabies pada siswa itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin.
"Karena baru dapat informasi, jadi belum ada pemeriksaan di sekolahnya," ungkap Soraya saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Sabtu (3/12).
Ia pun lantas berjanji, akan datang ke sekolah tersebut bersama dokter ahli, untuk melacak penyebaran scabies yang dimulai dari penyebaran di lingkungan sekolah.
"Kami juga ingin memastikan berapa anak yang menderita dan sebelumnya anaknya sudah berobat dimana. Setelah itu baru kita tindaklanjuti sesuai arahan Dinkes," pungkasnya.
Baca Juga: Mesa Dievakuasi dengan Sebilah Sumpit, Diduga Sempat Jadi Peliharaan
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News