Bukan tanpa alasan, Jack mengakui, bahwa petugas kebersihan ini adalah salah satu pekerjaan yang memiliki resiko tinggi.
"Jadi setidaknya ada jaminan dari pemerintah yang bisa didapat pihak keluarga korban untuk sedikit mengurangi beban mereka dalam pemulasaran jenazah. Kami (DLH) juga sudah memberikan santunan bagi keluarga korban," ungkapnya.
Selain itu, Jack menuturkan, bahwa pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar kasus ini bisa cepat selesai, mengingat korban merupakan tulang punggung bagi tujuh anggota keluarganya.
"Baru saja kami selesai berkoordinasi dengan Satlantas, agar bisa menemukan solusi apa yang bagus bagi korban. Kita percayakan sepenuhnya proses lidik kasus ini pada kepolisian," tukasnya.
Sebelumnya diketahui, seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu jalan di kawasan Ahmad Yani Kilometer 3 Banjarmasin, harus meregang nyawa akibat ditabrak sebuah mobil fortuner berwarna hitam pada Minggu (4/12) dini hari.
Baca Juga: Mesa Dievakuasi dengan Sebilah Sumpit, Diduga Sempat Jadi Peliharaan
Dia adalah Surawi, warga Dusun Tajan, Desa Angon-angon Kecamatan Arjasa Sumenep Jawa Timur. Dari informasi yang dihimpun, Pria berusia 55 tahun itu tewas seketika di tengah jalan usai ditabrak mobil dengan kecepatan tinggi dari arah luar kota.
Usai menabrak penyapu jalan, mobil tersebut hilang kendali dan langsung naik ke trotoar jalan dan akhirnya terhenti setelah menabrak dua pohon yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Satlantas Polresta Banjarmasin.