7 Contoh Cerpen Romantis, Kisah Cinta Pasangan yang Tulus

7 Desember 2022 13:00 WIB
Ilustrasi Contoh Cerpen Romantis
Ilustrasi Contoh Cerpen Romantis ( Freepik.com)

Saat sampai di sekolah.

“lho kok pintunya sudah kebuka? lampunya juga sudah nyala? bukannya jam 05.30 ya pintu ini mulai di buka? kan belum ada murid yang datang” tanyaku dalam hati

“ya sudahlah aku masuk aja barangkali di dalam ad petunjuknya” pikirku

Saat didalam aku melihat laki laki sebayaku sedang menaruh coklat dan surat di atas mejaku.

“siapa kamu?” tanyaku dengan nada tinggi

Laki laki itu tidak berani menoleh ke arahku, akhirnya aku pun menghampirinya.

“Bryan…??” jadi pengirim coklat itu kamu?” tanyaku yang tak menyangka.

“Rachell maaf aku sudah bohongin kamu, aku enggak punya maksud apa apa kok. Aku cuma…” perkataan Bryan terputus

“cuma apa?” tanyaku

“aku suka sama kamu…” kata Bryan sedikit berteriak

Suasana hening sejenak.

“maaf kalau sudah buat kamu merasa enggak nyaman. Anggap saja tadi hanya lelucon” kata Bryan sambil pergi meninggalkanku

“tunggu Bryan. Aku juga suka sama kamu” teriak ku kepada Bryan. Bryan menoleh ke arahku sambil memberi ku senyuman.

Baca Juga: 8 Contoh Cerpen Remaja, tentang Motivasi Hidup hingga Asmara

4. Masa Lalu

Jantung Hesti berdebar karena siang ini dia akan bertemu dengan pria yang dia kenal melalui aplikasi kencan.

Namanya adalah Andi, seorang pegawai bank yang kelihatannya sudah mapan.

Mereka janji bertemu di sebuah kafe yang berada di Jalan Braga, Kota Bandung.

Andi datang sedikit terlambat karena jalanan Kota Bandung yang macet.

Ditemani dua gelas es kopi susu, mereka pun berbincang banyak mengenai kehidupan mereka masing-masing.

Mereka juga berbicara mengenai pasangan yang mereka inginkan.

Rambut panjang, kulit kecoklatan, wajah yang ayu, dan tutur bicara yang lembut adalah wanita yang diidamkan oleh Andi.

Dia juga mengatakan bahwa Hesti masuk dalam kategori itu.

Bukannya senang, Hesti menjadi terlihat kikuk, kemudian meninggalkan Andi.

“Maaf, permisi,” kata Hesti singkat.

Andi yang heran langsung mengejar Hesti.

Dia menemukan Hesti duduk di kursi kayu sisi trotoar jalan Braga.

Wajahnya menunduk seperti yang sedang sedih.

Andi duduk di sampingnya dan menanyakan alasannya bertingkat seperti itu.

“Aku juga menyukaimu, Andi,” kata Hesti.

“Lalu, kenapa kamu kabur? Kita bisa memulainya dari awal jika kamu tidak ingin terburu-buru memulai hubungan,” kata Andi.

“Aku hanya takut.”

“Takut apa?” tanya Andi heran.

“Aku takut kamu tidak bisa menerima masa laluku,” kata Hesti.

“Bisa Hes. Aku bisa menerima masa lalumu sehancur apa pun. Siapa aku berhak menghakimi kamu? Aku pun bukan orang suci,” kata Andi.

Lalu Andi menggenggam tangan Hesti dan mulai berdiri.

Hesti yang tadinya tertunduk, kini wajahnya terangkat dan menatap mata Andi.

Andi kemudian berdiri dengan tangannya masih menggenggam tangan Hesti.

“Ayo, tidak perlu bersedih. Kita lanjutkan kencan yang belum selesai,” kata Andi sambil tersenyum.

Namun, yang ada di kepala Hesti hanyalah, “Apa yang dia lakukan jika tahu…”

Andi pun menggandeng tangan Hesti dan mulai mengajak Hesti berjalan-jalan.

Hati Hesti sebenarnya senang melihat Andi menggandengnya dengan penuh percaya diri dan rasa bangga.

Namun, Hesti tidak bisa berhenti berpikir.

“Apa yang akan dilakukannya jika tahu?” kata Hesti dalam hati.

Andi tetap menggandengnya dan mengajaknya ke sebuah rumah makan yang cukup fancy.

Namun, di pikiran Hesti hanyalah, “Apa yang dilakukannya jika tahu…”

“Kalau aku seorang waria?” tanyanya dalam hati.

5. Pangeran 15 Menit

Namaku Lista Anggraini…

Aku seorang gadis 17 tahun yang bekerja di sebuah warnet dengan gaji yang cukup untuk membayar sedikit uang kuliah dan membantu orang tuaku. Aku memiliki keluarga sederhana tetapi rumit. Ayahku memiliki dua istri. Setelah isti pertamanya meninggal, ayahku menikahi ibuku dan melahirkan aku dan adik perempuanku. Aku berharap anak – anak dari istri pertama ayahku menyadari bahwa ayahnya tidaklah seorang yang kaya dan aku berharap mereka dapat berbakti pada ayahnya. Ibuku bisa dibilang seorang wonder woman yang canggih, ayahku yang tidak bekerja membuatnya harus

bekerja keras untuk membiayai sekolah kedua putrinya. Aku senang sekarang sudah bekerja walau sebagai penjaga warnet. Setiap pagi hingga sore aku harus menjaga warnet dan malamnya aku kuliah dengan mengambil jurusan sistem informatika, seperti hobiku yaitu ga bisa jauh dari komputer.

Seperti setiap harinya, aku menjaga warnet . biasanya jam siang begiini, warnet sepi apalagi jam makan siang. Seorang pria menatap melalui kaca tembus pandang kedalam warnet. Matanya selalu mengarah padaku. Aku tidak berpikir apapun atau curiga terhadap pria yang gelagatnya selalu lasak.

Dirinya kemudian masuk kedalam warnet dan menyalamiku secara tiba.

“hai aku Johan, aku yakin kamu itu princess sejati sampai matiku. Aku ingin kita tunangan…” ucap pria tersebut dengan mimik yang cukup serius. Aku menatap bingung dan berdiri dari tempat duduk.

“maaf ya, kamu yang sopan..” ucapku pelan.

“aku adalah kamu dan kamu adalah aku” ucap pria yang menyebutkan namanya Johan tadi.

Johan langsung menarik tanganku keluar dari warnet. Aku terdiam dan membiarkannya menarikku ikut bersamanya. Apapun tak pernah kupikirkan atas keinginan jahat pria ini. Yang aku pikirkan hanyalah kata dan ucapan dari pria ini. Seperti ada maksud yang tidak kuketahui.

Baca Juga: 8 Contoh Cerpen Remaja, tentang Motivasi Hidup hingga Asmara

6. Valentine

Mereka bertukar pikiran dengan anggota OSIS lainnya untuk menyiapkan acara valentine di sekolahnya, dan mereka menyepakati bagi yang ingin ikut acara valentine untuk membawa kado masing-masing satu dan bagi siswa atau para guru yang ingin mendatangi acara valentine menyumbangkan uang min 20.000-100.000.

Setelah itu keesokan harinya tidak di sangka-Sangka banyak para guru dan siswa mendaftar untuk menghadiri acara itu.

Pada tanggal 12 februari para anggota OSIS menyiapkan kado mereka masing-masing termasuk Chicco dan Via.. Jam Setengah 8 Chicco menggunakan selulernya menghubungi via dan meminta via untuk pergi ke mall mencari hadiah untuk semua yang datang di acara valentine. Mereka lalu pergi dan menyiapkan semua.

Besok harinya di sekolah para anggota OSIS menghias tempat yang akan di pakai dengan pita warna pink, putih, biru. Dan saat malam harinya, banyak orang yang berdatangan.

Acara pun di mulai, Chicco dan Via sebagai OSIS menyumbangkan sebuah lagu, Chicco menatap Via dengan perasaan lembut, tetapi Via tidak mengerti. Setelah bernyanyi di pasangkan sebuah lagu romantis untuk berdansa, Chicco dan Via berdansa.

Dan acara yang di tunggu-tunggu memberikan kado bagi yang mempunyai pasangan memberikan kado kepada pasangannya, bagi yang ingin mengungkapkannya maju kedepan panggung dan memberikan kadonya, dan Chicco tiba-tiba maju dan memanggil Via untuk maju pula, dan Chicco mengungkapkan perasaannya “Vi, aku suka kamu, malam ini hati ku cuma untuk kamu, vi, kamu sayang juga ga sama aku?” Chicco bertanya, dan via tersipu malu dan via menjawab “Emm.. Ya aku sayang kamu juga” Lalu Chicco memeluk via dan memberikan kadonya, dan memberikan arti dari kadonya itu” Aku kasih uang palsu karena uang palsu ga pernah mati, kaya cinta aku ke kamu” ujar chicco dan via terharu semua orang hari itu bahagia.

7. Makan Malam

Malam itu, Emir telah datang lebih dulu dan memesan sebuah meja di restoran favoritnya.

Mila menyusul belakangan karena pekerjaan tambahan di kantor membuatnya pulang terlambat.

Setelah hampir satu jam Emir menunggu, Mila akhirnya datang juga.

Di atas meja itu, sudah tersedia sepiring nasi, seporsi bebek panggang, dan sepiring spageti.

“Kamu sudah memesankannya untukku?” tanya Mila.

“Iya, kamu selalu bilang suka dengan bebek panggang di restoran ini bukan?” jawab Emir.

“Kamu selalu mengingatnya dengan baik,” jawab Mila lagi sambil melempar senyum.

Emir tidak banyak berkata setelahnya.

Mereka berdua tampak menikmati hidangan itu.

Di tengah acara malam itu, Emir merogoh saku celananya.

Dia telah menyiapkan sekotak cincin emas yang akan dia berikan untuk melamar sang kekasih.

Namun, belum sempat Emir benar-benar mengeluarkan cincin itu, Mila sudah menyelanya terlebih dulu.

“Emir, maaf,” kata Mila.

“Maaf kenapa? Apa yang kau lakukan?” tanya Emir heran.

“Soal Ibu. Dia tidak merestui kita,” kata Mila.

Kotak cincin yang telah digenggam Emir di bawah meja itu pun urung ditunjukkannya kepada Mila.

“Kenapa? Kita telah lama bersama dan saling mencintai. Penghasilan kita juga sudah cukup baik untuk bisa berkeluarga!” kata Emir yang tidak dapat menyembunyikan kecewanya.

“Bukan itu! Kamu sudah tahu kan, masalah kita bukan itu!” jawab Mila sambil menatap mata Emir dengan penuh kesedihan.

“Aku tahu kamu akan menjadi suami yang baik,” lanjut Mila. “Namun, biar bagaimanapun, kamu tidak bisa menjadi imamku di saat tanganmu masih menggenggam rosario,”.

Emir terdiam, spageti yang masih belum habis disantapnya pun dibiarkan mendingin begitu saja.

Dengan berurai air mata, Mila meminta maaf dan meminta Emir melupakannya.

Malam itu menjadi malam terakhir bagi mereka.

Emir masih terdiam saat Mila meninggalkan meja itu.

Gedung restoran yang indah itu menjadi saksi bisu dua jiwa yang saling mencintai tetapi tidak bisa menyatu.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 10 Contoh Cerpen Motivasi Singkat, Kisah Penuh Pesan Moral

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm