Sonora.ID - Ketika mempelajari Bahasa Indonesia, kamu pasti akan menemukan materi tentang ' Pengertian Frasa' di dalamnya.
Materi ini pun termasuk ke dalam kajian sintaksis yang fokus dalam mempelajari kalimat di suatu kebahasaan.
Pada umumnya, frasa sendiri dilengkapi oleh dua kata atau lebih yang salah satunya merupakan unsur utama lalu diikuti dengan unsur keterangan.
Lalu, apa yang dimaksud oleh materi dari kajian sintaksis tersebut?
Merujuk pada buku Translation Skill karya Kadaruddin, pengertian frasa sendiri dapat dimaknai sebagai gabungan dua kata atau lebih, namun tidak membentuk subjek-predikat.
Selain itu, gabungan dua kata atau lebih ini tidak menimbulkan makna baru, sehingga dapat dimengerti bahwa frasa tidak memunculkan makna berbeda dengan kalimat sebelumnya.
Baca Juga: 7 Contoh Kalimat Proposisi Majemuk dan Tunggal Materi Bahasa Indonesia
Untuk mengetahui kajian dari sintaksis ini, kamu bisa menyimak 5 jenis dan contoh frasa dalam Bahasa Indonesia berikut ini yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Frasa Apositif
Frasa Apositif memiliki unsur keterangan di dalamnya dan unsur tersebut dapat mengganti kedudukan subjek yang dijelaskan.
Sebagai contoh, frasa 'Guru Baru' dalam kalimati 'Pak Hendery guru baru di sekolah kami'.
Frasa tersebut memiliki fungsi untuk menjelaskan identitas Pak Hendery yang menjadi seorang guru baru di suatu sekolah.
2. Frasa Eksosentrik
Frasa Eksosentrik merupakan jenis frasa yang tidak memiliki konstruksi sama dengan unsur pembentuk dari kumpulan kata yang ada.
Hal ini menyebabkan setiap unsur dari frasa ini tidak dapat saling mengisi apabila dipisahkan.
Sebagai contoh, 'Mark belajar menulis puisi di sekolah,' maka frasa 'di sekolah' ini menjadi unsur keterangan yang tidak dipisahkan dari kata-kata sebelumnya.
Karena jika dihilangkan, kalimat 'Mark belajar menulis puisi,' menjadi hadir dengan makna berbeda ketika dipahami.
3. Frasa Endosentrik
Salah satu jenis frasa yang harus diketahui adalah Frasa Endosentrik yang memiliki distribusi sama, sehingga saat suatu unsur dihilangkan dapat tetap digunakan.
Untuk lebih memahami jenis frasa ini, kamu bisa melihat kata 'Jeno sedang mengendarai motor matic,'.
Baca Juga: Macam - Macam Konjungsi Lengkap dengan Beberapa Contoh Kalimatnya
Ketika unsur 'matic' dihilangkan, maka makna dari frasa ini tetap sama dan tidak akan ada perubahan di dalamnya.
4. Frasa Koordinatif
Jenis frasa ini muncul ketika komponen pembentuknya meliputi dua atau lebih yang sama dan sederajat.
Karena memiliki derajat yang sama, maka komponen pembentuk frasa koordinatif dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif tunggal: seperti, dan, atau, tetapi, maupun, dan masih banyak lagi.
Sebagai contoh, frasa 'Panjang pendek' dapat disambung dengan konjungsi koordinatif dan, sehingga berbentuk 'Panjang dan pendek'.
5. Frasa Subordinatif
Frasa Subordinatif merupakan jenis frasa yang dua atau lebih komponen pembentuknya tidak memiliki posisi yang sama atau sederajat.
Maka dari itu, komponen pembentuknya pun tidak dapat saling menggantikan atau disisipkan menggunakan konjungsi koordinatif tunggal.
Seperti contoh 'Laut luas' di mana frasa ini tidak dapat disambung menjadi 'Laut dan luas' karena akan memiliki makna berbeda dengan bentuk frasa aslinya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.