Sonora.ID - Percaya kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang ke-6 dalam ajaran Islam.
Percaya atau beriman kepada qada dan qadar ini artinya sebagai umat Muslim kita harus percaya dengan sepenuh hati terhadap takdir Allah SWT.
Dengan beriman pada qada dan qadar ini umat manusia dapat terhindar dari sifat sombong, membantu kita untuk selalu berhusnuzan (baik sangka), terhindar dari sifat ragu serta penakut, dan melatih kesabaran.
Untuk menumbuhkan kepercayaan ini tentunya kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan qada dan qadar ini? Dan, apa perbedaan di antara keduanya?
Baca Juga: Tata Cara Tayamum di Kendaraan Lengkap dengan Sunah & yang Membatalkan
1. Pengertian
Terkait dengan perbedaanya kita dapat melihatnya dari segi pengertian kedua istilah ini.
Mengutip dari buku Aqidah Akhlak, qada secara bahasa dapat diartikan sebagai ketentuan. Sementara itu, secara istilah qada merupakan ketentuan Allah SWT yang bersifat umum atas semua makhluk yang azali atau kekal.
Maksud dari ketentuan yang bersifat umum ini adalah hukum yang bersifat umum, misalnya hukum keberhasilan dan kegagalan.
Adapun qadar secara bahasa dapat diartikan sebagai ketetapan atau ukuran. Sementara itu, secara istilah qadar merupakan perwujudan ketentuan atau hukum Allah SWT (qada) atas semua makhluk-Nya jika syarat-syarat terpenuhi.
Qadar ini lebih bersifat spesifik dan berdasarkan pada ikhtiar serta doa seseorang.
2. Dalil yang Mengatur
Perbedaan selanjutnya ada pada dalil atau ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas keduanya.
Qada dijelaskan dalam beberapa surah berikut ini.
Sementara itu, qadar diatur dalam beberapa surah berikut ini.
Baca Juga: Perbedaan Infak dan Sedekah, Yuk Pelajari dan Pahami Bersama!
3. Ketetapan
Perbedaan yang ketiga terletak pada ketetapannya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa qadar merupakan suatu ketetapan yang berdasarkan pada ikhtiar dan doa seseorang.
Artinya, qadar ini masih bisa berubah apabila manusia mau untuk berusaha dengan sungguh-sungguh ini mendapatkannya.
4. Contoh
Contoh qada yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, ajal seseorang yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT dan tidak dapat berubah.
Contoh lainnya adalah hukum umum keberhasilan dan kegagalan yang sudah ada sejak dahulu.
Hukum umum keberhasilan mengatakan bahwa keberhasilan itu akan diperoleh dengan kerja keras. Sedangkan, hukum umum kegagalan mengatakan bahwa kegagalan merupakan akibat dari kemalasan seseorang.
Sementara itu, contoh dari qadar dapat kita temukan pada keberhasilan seseorang yang didapatkan dari kerja kerasnya. Keberhasilan tersebut dapat dalam hal pendidikan maupun karir.
Baca Juga: Doa agar Disukai Banyak Orang Lengkap dengan Latin dan Artinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.