Sonora.ID - Diketahui bahwa dunia, termasuk Indonesia, sempat dihebohkan dengan pemberitaan bahwa banyak anak-anak yang mengalami gagal ginjal, dan ditemukan kandungan berbahaya di dalam obat sirup anak.
Hal ini menyebabkan BPOM menarik peredaran obat sirup dan melakukan uji untuk mengetahui bahan berbahaya tersebut dan memutuskan obat-obat sirup yang aman dikonsumsi anak.
Lalu apa yang harus dilakukan orang tua sebelum memberikan obat sirup untuk anak? Berikut ini adalah 3 tips sebelum beri obat sirup untuk anak.
1. Pastikan pada tenaga medis yang bertugas
Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, Dokter Ardini Kartasasmita dari PT Taisho menegaskan bahwa perlu adanya komunikasi dan konfirmasi kepada apoteker serta dokter mengenai keamanan obat yang diberikan.
“Ada obat yang over the counter (OTC) product atau obat yang membutuhkan resep obat. Terutama obat yang OTC kita bisa menanyakan apoteker dari apotek tersebut untuk kepastian konsumsi aman obat tersebut,” ungkapnya.
Jika orang tua mendapatkan resep dari dokter, maka hal ini bisa dikonfirmasi ulang untuk memastikan obat sirup yang diberikan adalah obat sirup yang lolos uji dan terbilang aman.
Pihaknya menegaskan, untuk anak-anak di bawah 12 tahun memang memberikan obat harus dengan pengawasan tenaga medis atau tenaga kesehatan, demi keamanan sang anak.
Baca Juga: Puslafor Polri Telah Menerima 175 Sampel Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut
2. Melihat surat edaran BPOM
Beberapa minggu belakangan ini, BPOM rajin memberikan update terkini mengenai daftar obat sirup yang lolos uji dan sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi kembali.
Penting bagi orang tua untuk mengikuti perkembangan tersebut agar jangan sampai anak mengonsumsi obat sirup yang berbahaya.
“Melihat sendiri di daftar-daftar obat yang sudah dirilis oleh BPOM,” jelas Dokter Ardini.
3. Prioritas penggunaan obat
Tak bisa dipungkiri, kekhawatiran yang dirasakan orang tua kepada anak yang sakit memang memberikan dampak pada penggunaan obat.
Dalam kesempatan ini, Dokter Ardini mengimbau untuk tidak memberikan obat per gejala yang ditunjukkan. Orang tua harus tahu prioritas penggunaan obat yang benar-benar dibutuhkan oleh anak.
“Harus lebih smart, mana yang paling penting kita berikan pada anak kita. Jangan sampai 1 gejala diobati oleh 1 obat, nanti kalau ada 10 gejala, jadi 10 obat. Jadi kita harus memperhatikan mana yang paling menggangu kenyamanan anak,” tegasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 65 Daftar Obat Sirup Aman Dikonsumsi Tercatat BPOM!