Pontianak, Sonora.ID - Berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi Ketua Pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Berbicara Pencegahan Penurunan Stunting, keberadaan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) tentunya sangat memberi pengaruh.
Mengingat Kampung KB dicanangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menekankan pada penguatan institusi keluarga dan masyarakat melalui intervensi program dan kegiatan dengan pendekatan siklus kehidupan manusia.
Melalui Kampung KB, BKKBN mencanangkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai upaya memberikan edukasi pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting di tingkat Desa/Kelurahan melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/ kontribusi dari mitra lainnya.
Baca Juga: Perwakilan BKKBN Provinsi Gelar Konsolidasi Pencegahan Stunting dari Hulu bagi Remaja dan Orang Tua
Diketahui Rokan Hulu (Rohul) sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Riau memiliki angka Prevalensi Stunting sebesar 25,8% dan berada di peringkat 3 tertinggi se Provinsi Riau. Berbagai upaya penurunan angka Stunting di Rokan Hulu terus dilakukan.
Oleh karena itu pada hari ini, Rabu (14/12/22) dilaksanakan kegiatan pencanangan DASHAT di halaman Kantor DPPKB yang dihadiri oleh Sekda, Kepala DPPKB Rohul beserta jajaran, camat, TP-PKK, Koalisi Kependudukan, Fapsedu, OPD se- Kabupaten Rohul, Kader DASHAT, serta orang tua Baduta.
"Berdasarkan Data SSGI tahun 2021 diketahui bahwa angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Rohul adalah 25,8% sedangkan di Provinsi Riau berada di angka 22,3%. Setelah didata didapati hasil bahwa Kabupaten Rohul menempati urutan tertinggi ke 3 setelah Kabupaten Rohil dan Inhil. Tentu tingginya angka Stunting ini dapat disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu harapannya, kegiatan ini dapat memberikan pengaruh pada percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Rohul", ucap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si saat memberikan sambutan.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Rohul Muhammad Zaky, S.STP, M.Si saat membuka kegiatan mengatakan Kabupaten Rohul sendiri memiliki 35 Kampung KB dan berharap semua pihak bisa mensukseskan pelaksanaan DASHAT.
“Saya harap berjalannya program DASHAT ini secara langsung maupun tidak langsung, mampu mengedukasi serta memberdayakan masyarakat untuk mengupayakan pemenuhan gizi seimbang, baik bagi balita stunting, ibu menyusui, ibu hamil KEK dan keluarga beresiko stunting, dengan memanfaatkan sumber pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi dari mitra lain. Selain itu, saya juga berharap semua desa, baik yang sudah terbentuk kampung KB maupun desa lokus Stunting, untuk dapat menyelenggarakan dan mensukseskan pelaksanaan Program DASHAT, sehingga dapat diikuti dengan penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten Rohul” ucapnya.
Baca Juga: Wagub Jabar Sebut Stunting Bukan hanya Urusan Dinker, Tapi Urusan Semua Pihak Terkait
Kemudian, beliau juga mengajak semua pihak untuk berperan serta bergotong-royong dalam percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Rokan Hulu melalui DASHAT.
“keberhasilan program DASHAT tidak semata-mata tanggungjawab pemerintah, tetapi termasuk partisipasi masyarakat sebagai pendorong utama percepatan penurunan prevalensi Stunting. Oleh karena itu saya mangajak semua yang hadir disini untuk bersinergi bersama sehingga saya yakin Stunting dan berbagai permasalahan lainnya akan mampu kita atasi” lanjutnya.
Bersamaan dengan ini juga dilakukan Demo masak makanan sehat atasi Stunting, pemberian bantuan kepada keluarga beresiko Stunting, serta Pelantikan Koalisi Kependudukan dan Fapsedu.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News