Adapun dalil tentang sunnah melaksanakan sholat isyroq terdapat dalam hadits:
نَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا
Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan shalat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali T)
Waktu dan Jumlah Rakaat Sholat Isyroq
Sebelum masuk dalam bahasan doa sholat isyroq, perlu diketahui terlebih dahulu ketentuan waktu dan jumlah rakaatnya.
Untuk waktu sholat isyroq dimulai setelah matahari terbit dan telah naik satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sebagaimana awal waktu shalat Dhuha.
Waktu sholat isyroq berakhir hingga jelasnya waktu siang. Syekh Bashri menjelaskan bahwa akhirnya adalah “Sampai terlepas dari awal waktunya dengan jarak pemisah waktu yang secara umum dianggap lama.”
Adapun sholat isyroq dilaksanakan 2 rakaat.
Disunnahkan membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat Al-Insyirah pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha: Niat, Batas Waktu, Doa dan Keutamaan Agar Buka Pintu Rezeki