Sonora.ID - Berikut akan diulas bacaan doa sholat isyroq beserta tata cara melaksanakannya sesuai sunnah.
Secara bahasa, isyroq memiliki arti terbit yang merujuk pada kondisi matahari terbit di pagi hari.
Adapun dalam fiqih, sholat isyroq merupakan salah satu sholat sunnah yang dilaksanakan saat matahari terbit.
Sholat Isyraq juga dikenal dengan sholat Dhahwah Sughra.
Adapun sholat Dhuha dikenal sebagai sholat Dhahwah Kubra.
Baca Juga: 5 Doa Sesudah Sholat Dhuha Agar Dikabulkan Segala Hajat
Perbedaan Sholat Isyroq dan Sholat Dhuha
Dikutip dari NU Online, ada perbedaan pendapat di antara para ulama tentang sholat Isyroq dan sholat Dhuha.
Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi menyebut sholat Isyroq bukanlah sholat Dhuha.
Sementara itu jumhur ulama menyebut sholat isyroq adalah sholat Dhuha.
Adapun dalil tentang sunnah melaksanakan sholat isyroq terdapat dalam hadits:
نَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا
Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan shalat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali T)
Waktu dan Jumlah Rakaat Sholat Isyroq
Sebelum masuk dalam bahasan doa sholat isyroq, perlu diketahui terlebih dahulu ketentuan waktu dan jumlah rakaatnya.
Untuk waktu sholat isyroq dimulai setelah matahari terbit dan telah naik satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sebagaimana awal waktu shalat Dhuha.
Waktu sholat isyroq berakhir hingga jelasnya waktu siang. Syekh Bashri menjelaskan bahwa akhirnya adalah “Sampai terlepas dari awal waktunya dengan jarak pemisah waktu yang secara umum dianggap lama.”
Adapun sholat isyroq dilaksanakan 2 rakaat.
Disunnahkan membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat Al-Insyirah pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha: Niat, Batas Waktu, Doa dan Keutamaan Agar Buka Pintu Rezeki
Doa Sholat Isyroq Beserta Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara sholat isyroq adalah sebagai berikut:
1. Niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal isyrâq rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya menyengaja shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Membaca Niat di dalam hati bersamaan dengan melakukan takbiratul Ihram, dan seterusnya.
3. Membaca surat Al fatihah kemudian dilanjutkan membaca surat ad-Dhuha pada rakaat pertama dan melaksanakan sholat sebagaimana diajarkan
4. Setelah al-Fatihah pada rakaat kedua kemudian membaca surat al-Insyirah dan diteruskan sampai salam
5. Membaca doa sholat isyroq dengan lafal arab:
اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ.
Latin: Allâhumma yâ nûrannûri bit thûr wa kitâbim masthûrin fî riqqim mansyûrin wal baitil ma’mur, as-aluka an tarzuqanî nûran astahdî bihi ilaika wa adullu bihi ‘alaika wa yashhabunî fi hayâtî wa ba’dal intiqâli min dhalâmi misykâtî, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhâha wa nafsin wa mâ sawwâha, an taj’ala syamsa ma’rifatika musyriqatam bî lâ yahjubuhâ ghaimul auhâmi walâ ya’tarîhâ kusûful qamaril wâhidiyyati ‘indat tamâm, bal adim lahâl Isyraqa wad dhuhûra ‘alâ mamarril ayyâmi wad duhûr. Wa shallillâhumma ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin khâtamil anbiyâ-i wal mursalîn. Wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhummaghfir lanâ wa liwâlidîna wa li-ikhwâninâ fillâhi ahyâ-an wa amwâtan ajma’în.
Artinya, “Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal." (Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain, halaman 103).
Demikian ulasan doa sholat isyroq dan tata cara pelaksanaannya. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.