Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Hadits Tentang Niat dan Maknanya yang Umat Muslim Perlu Ketahui".
Niat menjadi salah satu hal yang cukup popular untuk diperdengarkan oleh banyak umat islam.
Salah satu slogan atau hal yang kerap kali diterapkan pada umat muslim adalah “Segala sesuatu bergantung dan kembali kepada niatnya”.
Lalu apakah maksud dari Niat itu sendiri? Artikel kali ini akan mengupas tuntas segala sesuatu yang bverkaitan dengan niat.
Niat sejatinya adalah amalan dan ungkapan hati terdalam ketika hendak melakukan sesuatu.
Baca Juga: 8 Hadist Kebersihan untuk Diamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Niat bisa juga diartikan sebagai motif atau ladar belakang seseorang dalanm melakukan sesuatu.
Niat adalah sebuah kata serapan yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki makna keinginan didalam hati jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia.
Menurut Imam Nawawi berkata, niat adalah bermaksud melakukan sesuatu dan bertekad mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda:
إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى
Artinya: "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)
Fungsi dan Keutamaan Niat
Pada ajaran agama Islam niat memiliki fungsi sebagai pembeda amalan yang akan dikerjakan oleh seseorang.
Niat juga dibedakan berdasarkan tujuan seseorang ketika melaksakan sebuah tindakan atau ibadah.
Bahkan niat masuk kedalam beberapa rukun dan syarat sah dalam melakukan ibadah atau ritual didalam ajaran agama islam.
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
(Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah).
Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah: 5).
Baca Juga: Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Hajat Beserta Doanya, Lengkap!
Hadis Tentang Niat
Didalam ajaran agama Islam ada beberapa hadis yang membahas mengenai niat. Berikut beberapa hadis popular dan shahih yang berkaitan dengan niat:
1. Hadis tentang Niat, Amalan, dan Pahala
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
(Innamal a’malu binniyyat, wainnamaa likullimri yinmaanawa, waman kanat hijrotuhu illaahi wa rasululihi wa hijrotuhu illalai warusulluhu, waman kanat hijrotuhu illa dunyaa yushiibuhaa iw imro ati yatazawwajuhaa, wahijrotuhu illa maa haajaro ilayhi)
Artinya: “Sesungguhnya amal seseorang itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang di niatkannya.
2. Hadis tentang Niat dan Motif
لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ
Artinya: “Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati.” (HR Bukhari)
3. Hadis tentang Niat Mencari Ilmu
Anas bin Malik RA berkata:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ
Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, Allah akan memasukkannya dalam neraka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Hadis tentang Niat dan Riya
Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, dia berkata:
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ». قَالَ قُلْنَا بَلَى. فَقَالَ « الشِّرْكُ الْخَفِىُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّى فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ »
Artinya: “Rasulullah SAW pernah keluar menemui kami dan kami sedang mengingatkan akan (bahaya) Al-Masih Ad Dajjal.
Lantas beliau bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih samar bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal?” “Iya”, para sahabat berujar demikian kata Abu Sa’id l- Khudri.
Beliau pun bersabda, “Syirik khafi (syirik yang samar) di mana seseorang shalat lalu ia perbagus shalatnya agar dilihat orang lain.” (HR Ibnu Majah)
Baca Juga: 8 Hadist Kebersihan untuk Diamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.