Jadi, ketika facial dilakukan dengan porsi yang tepat, sebenarnya bisa membantu mengurangi potensi terjadinya jerawat karena sel kulit mati yang diangkat.
Namun, hal ini bisa terjadi sebaliknya.
“Masalahnya, kalau terlalu dalam, maka struktur kulit akan rusak. Kalau pengelupasan kulit terjadi terlalu dalam, maka jerawat itu malah tambah parah. Jadi hati-hati, boleh dikelupas kulit matinya, tapi jangan dalam-dalam dan jangan sering-sering,” tegas Dokter Santi.
Nah, terkait dengan waktu yang tepat untuk melakukan facial, pihaknya menyatakan bahwa hal ini harus disesuaikan dengan tipe wajah serta tebal/tipisnya lapisan kulit.
Jika kulit terlalu tipis dan sensitif, maka baiknya facial tidak dilakukan terlalu sering.
“Kalau tebal boleh lebih sering daripada yang tipis, tahunya dari mana? Ya ke dokter kulit,” sambungnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Belang di Wajah Secara Alami dengan Cepat