Sonora.ID - Jerawat menjadi salah satu keluhan yang kerap dialami, terlebih pada usia-usia pubertas dan produktif ketika lonjakan hormon kerap terjadi.
Jerawat sendiri adalah kumpulan minyak berlebih yang bercampur dengan sel kulit mati pada wajah dan adanya bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi sehingga jerawat biasanya kemerahan dan berisi nanah.
Berbagai cara dilakukan untuk bisa sembuh dari jerawat, termasuk yang sering dilakukan adalah facial wajah.
Apakah boleh facial ketika jerawatan?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa pada dasarnya facial bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati pada wajah.
Namun, langkah ini bisa membuat jerawat makin parah. Kok bisa?
Facial ketika jerawatan
“Kalau facialnya itu dilakukan tidak terlalu dalam, itu dia bisa membantu menyembuhan jerawat karena dia kan menyembuhkan sel-sel kulit mati yang berpotensi numpuk di pori-pori tempat rambut tumbuh itu,” ungkapnya memaparkan.
Baca Juga: 4 Perbedaan Facial Wash dan Facial Foam, Jangan Sampai Keliru
Jadi, ketika facial dilakukan dengan porsi yang tepat, sebenarnya bisa membantu mengurangi potensi terjadinya jerawat karena sel kulit mati yang diangkat.
Namun, hal ini bisa terjadi sebaliknya.
“Masalahnya, kalau terlalu dalam, maka struktur kulit akan rusak. Kalau pengelupasan kulit terjadi terlalu dalam, maka jerawat itu malah tambah parah. Jadi hati-hati, boleh dikelupas kulit matinya, tapi jangan dalam-dalam dan jangan sering-sering,” tegas Dokter Santi.
Nah, terkait dengan waktu yang tepat untuk melakukan facial, pihaknya menyatakan bahwa hal ini harus disesuaikan dengan tipe wajah serta tebal/tipisnya lapisan kulit.
Jika kulit terlalu tipis dan sensitif, maka baiknya facial tidak dilakukan terlalu sering.
“Kalau tebal boleh lebih sering daripada yang tipis, tahunya dari mana? Ya ke dokter kulit,” sambungnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Belang di Wajah Secara Alami dengan Cepat