Kwong juga menjadi pendukung utama SEAX Global untuk membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Kekayaannya meningkat lantaran adanya kenaikan harga batu bara yang menyebabkan saham PT. Bayan Resources pun melonjak.
Ia mencatatkan kepemilikan saham sebesar 61 persen atau 2.033 unit saham di PT. Bayan Resources sekaligus menduduki posisi sebagai presiden direktur.
Baca Juga: 10 Wanita Terkaya di Dunia 2022 Versi Forbes, Hartanya Capai Triliunan Dolar!
Low Tuck Kwong telah terjun ke dunia bisnis sejak usia 20 tahun di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura.
Setelah itu, ia memutuskan terjun ke industri pertambangan dan memutuskan untuk pindah ke Indonesia pada 1973.
Tonggak bisnis Low Tuck Kwong dimulai ketika ia mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) pada 1973 di Indonesia.
Ia mendirikan perusahaan tersebut sebagai kontraktor pekerjaan sipil, struktur kelautan, termasuk pekerjaan pembangunan.
Dari situ, Low Tuck Kwong memutuskan untuk mengakuisisi PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP) tahun 1998. Adapun, PT. GBP kini dikenal sebagai PT. Bayan Resources.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.