Sedangkan untuk gejala sedangnya adalah:
Umumnya, demam tinggi yang terjadi ketika seseorang terkena DBD akan memiliki suhu di atas 39 derajat celsius dan panas tubuh pun naik turun.
"Demamnya itu tinggi dan bandel. Demamnya itu turun sebentar, naik lagi, (dan) berada di atas 39 derajat celcius," ujar sang dokter.
Gejala-gejala ini pun dapat terus meningkat dan mencapai titik kronis yang dapat menyebabkan penderita demam berdarah mengalami pendarahan.
Baca Juga: Bolehkah Facial ketika Jerawatan? Dokter: Malah Tambah Parah, kalau…
Pendarahan ini terjadi dari hidung (mimisan), gusi berdarah, muntah darah, dan buang air dengan darah di dalamnya.
Tidak hanya itu saja, pendarahan pun bisa terjadi di bawah kulit yang menyebabkan seseorang mengalami memar dan bintik-bintik merah.
"Terjadi pendarahan-pendarahan yang tampak maupun pendarahan-pendarahan tidak tampak di bawah kulit," ucap dr. Santi.
Selain itu, gejala kronis dari demam berdarah juga akan menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi, kehilangan napsu makan, dan kesadaran menurun.
Apabila sudah berada di tahap tersebut, dr. Santi menganjurkan penderita demam berdarah untuk segera dibawa ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Penanganan yang tepat dapat membantu penderita DBD terhindari dari kondisi yang semakin parah akibat turunnya jumlah trombosit akibat virus dari nyamuk Aedes ageypti.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.