Sonora.ID - Dalam kehidupan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak bisa ditunda-tunda dalam pemenuhannya, salah satunya adalah kebutuhan akan cairan di dalam tubuh.
Hal ini berhubungan dengan kondisi dehidrasi.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa dehidrasi pada dasarnya disebabkan oleh tidak seimbangnya cairan pada tubuh.
“Dehidrasi itu adalah gangguan keseimbangan cairan di dalam tubuh, di mana cairannya defisit. Dehidrasi ini bisa terjadi karena minumnya atau masuknya kurang, atau masuknya ke banyakan, atau kombinasi keduanya,” ungkapnya menjelaskan.
Jadi pada dasarnya dehidrasi terjadi karena adanya pengeluaran cairan dari tubuh yang tinggi dan tidak disertai dengan masuknya cairan yang seimbang sehingga persediaan cairan pun tidak cukup.
Masuknya cairan dalam tubuh
Masuknya cairan dalam tubuh bisa dilakukan dengan minum berbagai jenis cairan, tak hanya air mineral atau air putih.
“Minum air, minum susu, minum jus, minum segala macam cairan, itu bisa memasukan cairn dalam tubuh. Orang kebanyakan mengira bahwa untuk memasukan cairan dalam tubuh hanya dengan cara minum, ternyata tidak, makan pun bisa memasukan cairan ke dalam tubuh,” sambung Dokter Santi.
Baca Juga: 5 Tips Menurunkan Demam pada Anak, Dokter: Jangan sampai Dehidrasi!
Pasalnya, bahan makanan yang terlihat padat banyak yang ternyata mengandung cairan. Misalnya brokoli, bayam, yang ternyata 90 persen di dalamnya terbentuk melalui cairan.
Keluarnya cairan dalam tubuh
“Cairan bisa keluar dari tubuh melalui berbagai mekanisme,” tegasnya.
Keluarnya cairan dalam tubuh bisa terjadi ketika:
“Melalui udara pernapasan yang kita hembuskan, jadi kalau kita buang napas itu ada cairan yang terbuang, karena ada uap airnya. Kalau keluarnya kebanyakan, itu bisa terjadi dehidrasi,” tambah Dokter Santi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.