Sonora.ID - Dengan tingginya aktivitas sehari-hari, kemungkinan untuk mengalami nyeri pada bagian tubuh tertentu pun sangat tinggi. Hal ini bisa menyebabkan dampak panjang hingga terganggunya aktivitas tersebut.
Seperti namanya, nyeri sendi adalah rasa nyeri yang dirasakan pada persendian yang bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Biasanya, kebanyakan pasien akan mengambil jalan paling mudah dan murah untuk keluhan yang satu ini, yaitu dengan menggunakan obat oles di bagian yang nyeri, apakah cara tersebut efektif?
Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, Prof. Zullies Ekawati selaku Guru Besar dan Pembina Utama Fakultas Farmasi UGM menyatakan bahwa baik obat oles dan obat minum memiliki perannya masing-masing.
Obat oles
“Kalau nyerinya tidak dalam atau dipermukaan dan itu cukup dengan obat oles, nah itu cukup dengan obat oles tidak perlu ditambah obat minum,” ungkapnya memaparkan.
Pada dasarnya obat oles hanya digunakan untuk keluhan yang tidak terlalu dalam dari permukaan kulit sehingga bisa terjangkau oleh obat oles tersebut, tetapi untuk keluhan yang jauh dari permukaan kulit maka obat ini menjadi tak efektif lagi.
Meski demikian, pihaknya pun mengakui bahwa obat oles memang terbilang lebih aman sehingga menjadi pilihan aman pada saat nyeri sendi terjadi.
Baca Juga: 9 Makanan Penyebab Nyeri Sendi, Hindari untuk Masa Tua Menyenangkan!
“Pilihan pertama adalah obat oles dulu,” sambungnya.
Obat minum
Namun, ketika nyeri yang dirasakan dirasa cukup berat yang tidak cukup penanganannya hanya dengan obat oles, maka obat minum bisa menjadi pilihan.
“Boleh dikombinasi antara obat minum dan obat oles, tentu ini dokter yang akan menetukan ya,” tegas Zullies.
Ketika obat minum masuk ke dalam tubuh, obat ini akan masuk ke lambung, kemudian masuk ke pembuluh darah, baru akan menuju ke sasaran, sehingga hal ini yang memungkinkan obat minum memberikan pengaruh pada organ-organ lain.
Walau begitu, obat minum diperlukan ketika nyeri sendi dirasa parah dan jauh dari permukaan kulit, di sisi lain obat minum atau anti radang ini pun bisa dipilih dengan risiko yang paling ringan.
“Yang paling sering risikonya itu ke lambung. Itu risiko umum dari obat anti radang,” tambahnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.