Sonora.ID - Berbicara soal inner-child, tentu bukan hal yang mudah, ya, Sahabat Sonora. Tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang yang punya kesulitan untuk menghadapi inner-child-nya sendiri.
Terutama, untuk mereka yang mengalami apa yang disebut dengan inner-child wounds.
Tahukah Sahabat Sonora, bahwa inner-child wounds itu ada beberapa tipe, loh. This post aims to shed light on the type of wound your inner child may probably suffer.
Also, if you are currently struggling to face them, please don’t hesitate to seek professional help.
Guilt Wound
Seperti namanya, para pemilik guilt wound biasanya akan mudah untuk merasa bersalah. Bahkan, sesuatu yang bukan kesalahannya pun, ia akan merasa bersalah.
Ciri lain yang dimiliki si guilt wound adalah kesulitan dalam membuat batasan diri dengan orang lain, mengorbankan diri demi kesenangan orang lain, menolah untuk meminta bantuan dan merasa takut untuk membangun batasan dengan orang lain.
Karena biasanya, si guilt wound akan merasa takut kehilangan orang-orang terdekatnya, terutama takut kehilangan kepercayaan dari orang lain.
Baca Juga: Inner Child: Ketika Pengalaman Masa Kecil Terbayang Hingga Masa Kini
Trust Wound
Berbalik dari guilt wound, si trust wound memiliki luka yang muncul akibat kepercayaan yang pernah dirusak oleh orang lain di masa lalu.
Para penderita ini biasanya sering merasa insecure, tidak mudah percaya pada orang lain, tidak percaya diri, punya ketakutan akan disakiti, dan tidak bisa berhenti merasa curiga.
Namun, si trust wound justru memiliki kemandirian dan cenderung melakukan sesuatu hal sendiri.
Abandonment Wound
Luka yang satu ini disebabkan oleh pengalaman pernah ditelentarkan oleh orang tersayang di masa kecil.
Luka ini membuat penderitanya akan membenci dirinya sendiri, membenci kesendirian, terlalu bergantung kepada orang yang dicintai, dan memiliki kecenderungan memberi toleransi pada sikap toxic.
Hal ini dikarenakan kebenciannya terhadap kesendirian dan takut ditinggalkan oleh orang yang disayangi.
Baca Juga: Inner Child: Ketika Pengalaman Masa Kecil Terbayang Hingga Masa Kini
Neglect Wound
Hampir sama dengan abandonment wound, luka yg satu ini ditimbulkan dari pengalaman pernah diabaikan.
Hal ini ditandai dengan tidak merasa bahwa dirinya berharga, punya kedulitan untuk mengekspresikan emosinya, dan tidak suka ketika ada orang lain melihat dirinya sebagai orang yang rapuh.
Tak hanya itu, penderita ini sulit merelakan sesuatu dan tertarik pada orang yang tidak menghargai atau memperhatikan dirinya.
Memang bukan hal mudah untuk berdamai dengan luka masa kecil, terutama jika luka itu amat dalam dan berat hingga menimbulkan trauma.
Inner-child wound tak hanya akan berdampak pada diri sendiri, tapi juga pada orang di sekitar kita.
Beberapa cara berikut ini bisa Anda coba untuk menempuh rasa damai pada luka masa kecil, di antaranya.
Yuk, Sahabat Sonora. Mari kita lawan rasa takut akan berjumpa kembali dengan luka inner-child. Katakan, “Aku sudah baik-baik saja, dan semua akan baik-baik sekarang.”
Hope everything will get better for you, guys.
Baca Juga: Inner Child: Ketika Pengalaman Masa Kecil Terbayang Hingga Masa Kini