DPPKB Catat 3.318 Kasus Stunting di Makassar, Pola Asuh Jadi Pemicu

10 Januari 2023 17:55 WIB
Chaidir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar
Chaidir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Pola asuh anak yang salah menjadi faktor pemicu stunting di Kota Makassar.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar, Chaidir mengungkap itu saat ditemui di Balaikota belum lama ini.

Dia mengatakan, banyak orang tua yang mengabaikan pentingnya pola asuh. Anak seringkali disuguhi gadget atau telepon seluler agar bisa tenang.

Dampaknya, perhatian anak teralihkan sehingga berdampak pada tumbuh kembang mereka.

"Pola asuh juga jadi penyebab," ujarnya.

Pemicu lainnya, asupan gizi anak yang kurang. Kasus stunting ditemukan juga di Kecamatan Sangkarrang.

Hal itu membuat pihaknya heran seiring wilayah Sangkarrang merupakan kepulauan dan mayoritas mata pencaharian keluarga merupakan nelayan.

Baca Juga: Maraknya Kasus Kekerasan Seksual, Puluhan Anak Perempuan Di Wonogiri Jadi Korban

Sehingga kebutuhan protein mereka seharusnya bisa terpenuhi dengan baik.

"Kalau kita lihat disana rata-rata nelayan, makanannya tiap hari ikan, ternyata itu tidak menjamin, di Sangkarrang juga tercatat ada anak yang alami stunting," ungkap Chaidir.

Lebih lanjut, Chaidir memaparkan angka stunting di Makassar perlahan mengalami penurunan. Makassar berhasil menurunkan stunting dari 5,6 persen menjadi 4,05 persen.

Di tahun 2024 mendatang, Makassar ditargetkan bebas dari stunting.  

"Alhamdulilah sudah menurun 1 persen lebih. Kita usahakan di 2023 dengan berbagai macam strategi paling tidak bisa ke angka 2,0 persen. Sehingga di 2024 kita bisa maksimalkan untuk menzerokan stunting," tegasnya.

Data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Dinas Kesehatan Kota Makassar.

Jumlah anak usia bawah dua tahun (baduta) atau balita di Makassar yang alami stunting sebanyak 3.318 orang pada Oktober 2022 lalu.

Jumlah stunting terbanyak ada di Kecamatan Tamalate 681 anak, disusul Biringkanaya 605 anak, Tallo 366 anak. Selanjutnya Rappocini 354 anak, Panakkukang 344 anak, Bontoala 217, Manggala 195, Tamalanrea 95, Sangkarrang 90. 

Mamajang 87, Ujung Tanah 81, Mariso 62, Wajo 54, Makassar 47, dan Ujung Pandang 40.

Baca Juga: Ria Norsan Optimis, Realisasikan Arahan Wapres Terkait Penurunan Stunting di Kalbar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm