“Kalau lagi sakit, bukan Covid, tapi flu, TBC, itu semua penyakit yang juga bisa dicegah penyebarluasan penyakitnya kalau orang yang bersangkutan memakai masker,” sambung Dokter Santi menegaskan.
Keputusan untuk menghapus atau mencabut PPKM di Indonesia ini berdasar pada data statistik yang sudah dirasa atau dinilai tak lagi membahayakan masyarakat pada masa-masa pandemi ini.
“Dan berdasarkan pertimbangan dari pakar dianggap sudah tidak terlalu berbahaya dan mengkhawatirkan, orang yang divaksin sudah banyak, tapi harus diingat bahwa angka ini adalah angka di atas kertas, tapi kenyataan di lapangan belum tentu sepenuhnya adalah benar,” paparnya.
Dokter Santi mengakui bahwa memang angka vaksinasi yang sudah banyak dilakukan membuat Covid-19 menjadi bergejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali, sehingga banyak orang yang tidak melaporkan atau memeriksakan diri ketika terpapar virus ini.
Data itulah yang diterima dan menjadi patokan pemerintah.
Untuk itu, pihaknya memaparkan agar adanya kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga diri dan lingkungan sekitar terkait dengan tetap dilakukannya protokol kesehatan.
“Ini yang harus ditanam supaya kehati-hatian itu menjadi kedepan, bukan berarti kita pesimis. Lebih baik mencegah daripada mengobati, lebih baik berhati-hati daripada menyesal,” tegas Dokter Santi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Syarat Naik Pesawat 2023 Setelah PPKM Selesai, Perhatikan Lagi!