Sonora.ID - Contoh cerita mite atau mitos, berikut pembahasannya akan dipaparkan secara detail dalam artikel ini.
Dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar cerita mite atau mitos sebagai kisah yang diyakini secara turun-temurun oleh sekelompok masyarakat tertentu.
Secara etimologi, mite disebut dengan istilah 'shinwa' yang berarti kisah tentang para dewa.
Sejalan dengan pemaknaan di atas, Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan mite atau mitos sebagai cerita suatu bangsa mengenai dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran semesta alam, manusia, dan bangsa.
Lantaran berisi kisah soal dewa dan kepahlawanan, mite sebagai prosa rakyat umumnya dianggap suci atau sakral oleh masyarakat yang memiliki cerita. Tak hanya itu, cerita di dalam mite juga dianggap sebagai kenyataan yang telah terjadi di zaman dulu.
Di Indonesia, kisah yang ada pada mite umumnya berkisar soal tokoh pembawa kebudayaan, terjadinya susunan para dewa, fenomena alam semesta, dan lain sebagainya.
Meski acapkali mengandung cerita yang berada di luar jangkauan akal dan norma manusia, cerita mite dapat disebarkan dan diyakini oleh satu generasi ke generasi lain.
Penghormatan terhadap leluhur, usaha untuk mewacanakan nilai-nilai kebajikan, serta kekaguman terhadap penciptaan alam semesta ialah alasan mengapa cerita mite dapat bertahan hingga kini.
Baca Juga: 3 Contoh Cerita Jenaka dalam Bahasa Indonesia Paling Baik dan Benar
Adapun bila dilihat dari isinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membagi mite menjadi beberapa jenis sebagaimana berikut:
1. Cerita mite terjadinya alam semesta
2. Cerita mite dunia dewata yang memasukkan juga susunan para dewa
3. Cerita mite manusia pertama
4. Cerita mite pertanian atau yang berkaitan dengan makanan pokok
Sementara itu, beberapa contoh cerita mite yang umum diketahui masyarakat Indonesia ialah sebagai berikut:
1. Nyi Roro Kidul
2. Jaka Tarub
3. Dewi Sri
4. Semar
5. Aji Saka
Untuk memahami lebih jauh soal isi contoh cerita mite, berikut Sonora sajikan satu contoh cerita mite tentang Dewi Sri yang diyakini sebagai Dewi Kesuburan, sebagaimana mengutip dari Kompas.com.
Contoh Cerita Mite tentang Dewi Sri
Dahulu di Jawa Tengah, terdapat seroang raja bernama Prabu Sri Mahapunggung atau Bathara Srigati di Kerajaan Medang Kamulan.
Prabu Sri Mahapunggung memiliki seorang putri bernama Dewi Sri. Putri ini diyakini sebagai titisan neneknya, Bathari Sri Widowati. Selain cantik, Dewi Sri juga cerdas.
Dewi Sri dikenal sebagai dewi padi, sedangkan adiknya Sadana sebagai dewa hasil bumi seperti umbi-umbian, kentang, sayuran, dan lainnya.
Baca Juga: 8 Contoh Cerita Inspiratif dan Pesan Moralnya, Lengkap!
Suatu ketika, Prabu Sri Mahapunggung mengutuk Dewi Sri menjadi ular sawah dan Sadana menjadi burung sriti karena sudah pergi dari rumah tanpa izin sang Prabu.
Karena merasa lelah, Dewi Sri yang menjelma sebagai ular sawah tiba di Dusun Wasutira dan tidur melingkat di lumbung pasi miliki seorang penduduk bernama Kyai Brikhu.
Setelah ditemukan oleh Kyai Brikhu, ular sawah tersebut kemudian di rawat olehnya. Hal ini karena Kyai Brikhu pernah bermimpi mengenai ular sawah yang akan menjaga anaknya kelak.
Di suatu hari, Kyai Brikhu bermimpi bahwa ular sawah tersebuty minta diberi sesajen berupa sedah ayu, yakni sirih beserta perlengkapannya, bunga, dan lampu yang harus selalu dinyalakan. Mulai saat itu, Kyai Brikhu memberikan ular sawah sesajen berupa sedah ayu.
Melihat apa yang dilakukan Dewi Sri, Batara Guru memerintahkan bidadari turun ke bumi untuk membujuk Dewi Sri agar mau menjadi bidadari di Kahyangan.
Hal tersebut disambut baik, terutama karena Dewi Sri juga melihat adiknya yang sudah kembali menjadi manusia dan menikah oleh Dewi Laksmitawahni. Di mana klelak Sadana akan diangkat menjadi dewa jika sudah memiliki anak.
Akhirnya Dewi Sri dikembalikan ke wujud aslinya, yakni seorang gadis yang cantik jelita. Sementara itu, Kyai Brikhu yang selama ini merawatnya mulai memahami bahwa ular sawah tersebut adalah Dewi Sri.
Sebelum naik menuju Kahyangan, Dewi Sri tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kyai Brikhu dan memberiknya pesan untuk memberik sesajen di ruang tengah rumahnya agar sandang dan pangan keluarganya tercukupi.
Sejak saat itulah, orang Jawa selalu menyimpan atau memajang gambar ular di kamar tengah rumah mereka sebagai lambang sosok Dewi Sri yang sudah memberikan kemakmuran dankesuburan.
Inilah sebabnya masyarakat petani Jawa sangat menghargai ular sawah dengan cara memberinya sesaji.
Demikian paparan mengenai contoh cerita mite sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Bahasa Jawa, Singkat dan Seru!