Untuk tahu lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini.
'Masya Allah' atau 'Masha Allah'?
Perlu diketahui bahwa kata masya Allah sendiri berasal dari bahasa Arab yang telah mengalami transliterasi atau pengalihan huruf ke dalam bahasa Indonesia.
Terkait transliterasi tersebut, pemerintah lantas mengeluarkan Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198 tentang Pembakuan Pedoman Transliterasi Arab Latin.
Aturan tersebut dibuat dengan tujuan mempermudah masyarakat dalam menggunakan kata hasil transliterasi dari bahasa Arab di kehidupan sehari-hari.
Sebagai wujud dari aturan tersebut, di Indonesia, kata 'masya Allah' sendiri telah tertera di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), di mana kata tersebut dimaknai sebagai 'kata seru untuk menyatakan perasaan heran, sayang, dan keterkejutan (maknanya 'apa yang dikehendaki Allah').
Bila melihat dari kata aslinya dalam bahasa Arab, masya Allah ditulis dengan lafaz مَا شَاء اللَّهُ, di mana di dalamnya terdapat huruf hijaiyah 'syin'.
Lewat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penulisan yang benar dari kata tersebut adalah 'masya Allah' dan bukan 'masha Allah'.
Demikian penjelasan mengenai penggunaan tulisan masya Allah atau masha Allah sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Arti Jumat Mubarok dan Keutamaannya bagi Umat Islam