Kepala Sekolah SMPN 5 Cianjur, Agus Nirwan menjelaskan, dari 25 kelas yang ada saat gempa melanda 80 persen atau 20 kelas diketahui roboh. Hingga saat ini pun, 730 siswa SMP 5 Cianjur belum sempat kembali menjalani aktivitas belajar mengajar.
"Karena belum tersedia lahan tenda sekolah darurat .Sembari menunggu itu kami buat rencana belajar dengan cara guru berkunjung," kata Agus.
Sementara itu, Pembina Relawan Dikti, Paristiyanti Nurwardani menyampaikan apresiasi atas upaya pengumpulan dan penyaluran bantuan yang dilakukan tim Fortadik.
Paris yang juga berkesempatan langsung ikut dalam penyaluran Donasi dilokasi bencana pun melihat sendiri bagaimana situasi aktivitas belajar mengajar anak disana yang masih serba kekurangan.
Tokoh masyarakat Ciianjur yang juga Kepala LlDikti Wilayah III ini menyebut, berbagai bantuan yang diperuntukkan bagi korban bencana akan sangat penting untuk memantik kembali semangat belajar seluruh masyarakat pendidikan, khususnya anak-anak.
"Sembari kita sama-sama tetap melakukan proses pembangunan sarana pendidikan yang memang sudah menjadi atensi utama bagi pemerintah melalui Presiden Jokowi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono," pungkasnya.
Baca Juga: Sebanyak 80.183 Rumah Tangga Nikmati Listrik PLN dari Pemerintah, Wujud Energi Berkeadilan