2. Memar
Terapi kerokan memang relatif aman dilakukan. Namun goresan koin saat kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit sehingga menimbulkan memar.
Maka seringkali orang yang dikerok akan memiliki bekas memar pada kulitnya.
Jika terjadi pendarahan saat kerokan bisa meningkatkan risiko infeksi dan penularan penyakit melalui luka.
Maka dari itu penting untuk memerhatikan media yang digunakan sebagai penggores. Hindari kerokan pasca operasi enam minggu terakhir.
3. Bengkak di area yang dikerok
Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah. Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan.
Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.
4. Berisiko menimbulkan pendarahan
Kerokan tidak seharusnya menyebabkan pendarahan. Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga pendarahan minor.
5. Memicu penularan penyakit
Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah.
Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.