KGPAA Mangkunegara X mengatakan, pembangunan Pendopo yang berbentuk Mahkuta dengan nama Raden Mas Said di pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar ini merupakan sebuah awal untuk mengingatkan masyarakat atas sejarah, adat istiadat, dan kebudayaan.
Mangkunegara X menyampaikan dirinya turut berbahagia atas pembangunan rumah dinas, Pendopo Raden Mas Said, PKK dan Darma Wanita. Menurutnya, pendopo ini memiliki bentuk yang terinspirasi dari bentuk Makhuta Mangkunegaran.
Dengan adanya simbol-simbol ini, juga mengingatkan kepada eratnya hubungan Kabupaten Karanganyar dengan Projo Mangkunegara.
Ia menuturkan, pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari Kadipaten Mangkunegaran.
Sehingga menurutnya, tidak mengherankan apabila petilasan, situs, dan benda yang berkaitan dengan historis dan budaya Mangkunegaran ada di Kabupaten Karanganyar. Pusaka-pusaka, pemandian, petilasan, pabrik gula, rumah tinggal, dan pemakaman yang berkaitan dengan Mangkunegaran di Karanganyar ini membentuk ciri khas dari Mangkunegaran.
Ia menjelaskan, ikatan sejarah dan budaya yang kuat itu harus dipertahankan di masa sekarang dengan mempertimbangkan serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan politik pada masa ini.
Mangkunegara X mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya kepada Bupati Karanganyar dan menyamoaikan rasa terima kasihnya. Ia juga berharap bisa meneruskan kembali tali silaturahmi yan telah dibangun oleh eyang-eyang di Mangkunegaran.
Selain itu, ditemui pada acara yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, pengadopsian desain Mangkunegaran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar dengan desain terbuka diharapkan menunjukkan keterbukaan kepada masyarakat.
Sehingga menurutnya, masyarakat bisa menyampaikan kepada pemerintah berupa aspirasi atau komplain ke pemerintah sebagai bentuk dari pelayanan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News