Karanganyar, Sonora.ID – Pendopo Raden Mas Said dan bangunan lainnya di Kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar telah diresmikan pada hari Sabtu (21/01/2023).
Pemberian nama 'Raden Mas Said' untuk pendopo ini dilakukan sebagai wujud apresiasi dari masyarakat Kabupaten Karangnyar kepada keluarga Mangkunegaran.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan penamaan Adipati Raja Mangkunegara I di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar ini dikarenakan Kabupaten Karanganyar adalah tempat dari raja-raja Mangkunegara dimakamkan.
Pihaknya mempunyai tugas untuk merawat sejarah agar nilai-nilai luhur pahlawan Nasional tetap hidup.
Juliyatmono menyampaikan Raden Mas Said dikenal sebagai sosok luar biasa yang memiliki kebijaksanaan dan keikhlasan.
Penerapan semangat ajaran Raden Mas Said juga diterapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karanganyar yaitu Tri Darma Raden Mas Said, yaitu sarira hangrasawani, rumangsa melu handarbeni, dan melu hangrungkebi.
"Ini tidak akan hilang karena zaman, mudah-mudahan ini wujud penghormatan kami dari warga Karanganyar dapat diterima keluarga Mangkunagara," ungkap dia seperti dikutip dari Tribun Solo.
Lebih lanjut, Juliyatmono mengungkapkan bahwa rehabilitasi Rumah Dinas Kabupaten Karanganyar ini adalah yang pertama kali dilakukan selama 30 tahun.
Banyak yang menyarankan kepada pihaknya untuk merehabilitasi kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar sejak awal dirinya menjabat. Namun Juliyatmono memilih merehabilitasi pada akhir jabatannya.
"Kalau dibangun di awal itu banyak mencemooh, baru menjabat bangun sendiri. Oleh karena itu, oleh ilham yang maha kuasa kami lakukan dipenghujung masa jabatan kami,"
"Kondisi sebelum direhab, hampir tidak layak sekali, ini juga kepentingan warga masyarakat, tempat untuk berkumpulnya masyarakat Karanganyar," ujarnya.
KGPAA Mangkunegara X mengatakan, pembangunan Pendopo yang berbentuk Mahkuta dengan nama Raden Mas Said di pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar ini merupakan sebuah awal untuk mengingatkan masyarakat atas sejarah, adat istiadat, dan kebudayaan.
Mangkunegara X menyampaikan dirinya turut berbahagia atas pembangunan rumah dinas, Pendopo Raden Mas Said, PKK dan Darma Wanita. Menurutnya, pendopo ini memiliki bentuk yang terinspirasi dari bentuk Makhuta Mangkunegaran.
Dengan adanya simbol-simbol ini, juga mengingatkan kepada eratnya hubungan Kabupaten Karanganyar dengan Projo Mangkunegara.
Ia menuturkan, pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari Kadipaten Mangkunegaran.
Sehingga menurutnya, tidak mengherankan apabila petilasan, situs, dan benda yang berkaitan dengan historis dan budaya Mangkunegaran ada di Kabupaten Karanganyar. Pusaka-pusaka, pemandian, petilasan, pabrik gula, rumah tinggal, dan pemakaman yang berkaitan dengan Mangkunegaran di Karanganyar ini membentuk ciri khas dari Mangkunegaran.
Ia menjelaskan, ikatan sejarah dan budaya yang kuat itu harus dipertahankan di masa sekarang dengan mempertimbangkan serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan politik pada masa ini.
Mangkunegara X mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya kepada Bupati Karanganyar dan menyamoaikan rasa terima kasihnya. Ia juga berharap bisa meneruskan kembali tali silaturahmi yan telah dibangun oleh eyang-eyang di Mangkunegaran.
Selain itu, ditemui pada acara yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, pengadopsian desain Mangkunegaran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar dengan desain terbuka diharapkan menunjukkan keterbukaan kepada masyarakat.
Sehingga menurutnya, masyarakat bisa menyampaikan kepada pemerintah berupa aspirasi atau komplain ke pemerintah sebagai bentuk dari pelayanan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News