Nah dalam kata simbiosis parasitisme ada kata parasit. Seperti diketahui, secara umum definisi parasit adalah organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya.
Menurut Hebert Adrianto dalam Buku Ajar Parasitologi (2020), simbiosis parasitisme adalah hubungan antarmakhluk hidup yang merugikan salah satu pihak.
Dalam simbiosis ini, makhluk hidup yang mendapatkan keuntungan disebut parasit, sementara yang mendapatkan kerugian ialah sang inang.
Parasit akan mengambil zat atau nutrisi yang diperlukannya untuk tumbuh. Sedangkan inang yang dimanfaatkan akan dirugikan.
Kerugian yang ditimbulkan sangat beragam. Mulai dari alergi, luka, kerusakan organ, kelumpuhan, kelayuan, hingga kematian.
Setelah memahami apa itu simbiosis parasitisme, selanjutnya mari kita mengenal contoh simbiosis parasitisme di sekitar kita.
Nyamuk dengan Manusia
Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang dapat membahayakan dan menularkan penyakit kepada manusia.
Ada beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, misalnya demam berdarah, penyakit malaria, demam kuning, dan virus zika.
Dari informasi tersebut, kita dapat mengetahui bahwa jenis interaksi yang terjadi antara nyamuk dan manusia merupakan contoh interaksi parasitisme.
Cacing Pita dengan Manusia
Cacing pita hidup pada sistem pencernaan manusia dan merugikan manusia. Cacing pita mengambil sari makanan yang penting bagi manusia untuk menjadi energi.
Artinya cacing pita mendapatkan keuntungan mengambil makanan dari sari makanan manusia.
Demikian dikutip dari Buku IPA Terpadu: Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum 2013 SMP Kelas VII oleh Rinawati.
Kutu dengan Manusia
Selain hewan kutu juga dapat tinggal di rambut manusia. Sama halnya kutu yang menjadikan hewan sebagai inangnya, kutu pada manusia juga menyerap nutrisi dari kulit kepala manusia.
Keberadaan kutu akan menyebabkan manusia tersebut kehilangan nutrisi dan menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.
Jika teman-teman pernah memperhatikan suatu benalu menempel pada tumbuhan atau pohon tertentu, maka tumbuhan tersebut justru lebih mudah layu.
Benalu adalah tumbuhan yang menumpang pada tanaman lain dan mengisap makanan dari tanaman yang ditumpanginya.
Benalu mengambil bahan baku dan cadangan makanan yang dibutuhkan tumbuhan untuk berfotosintesis.
Oleh sebab itu, adanya benalu akan merugikan proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Lalat Buah dengan Buah
Contoh Simbiosis parasitisme selanjutnya adalah hubungan antara lalat buah dan buah.
Lalat buah merupakan jenis lalat yang sering mengerumuni buah-buahan. Keberadaan lalat buah akan merugikan buah-buahan dan menguntungkan lalat buah tersebut.
Lalat buah memanfaatkan buah sebagai tempat bertelur dan mendapatkan nutrisi, namun buha tersebut akan membusuk dan tidak dapat dikonsumsi.
Jamur Panu dengan Kulit manusia
Contoh simbiosis parasitisme selanjutnya adalah hubungan jamur panu dengan kulit manusia.
Jamur panu tinggal di kulit manusia dan mendapatkan nutrisi dari protein yang ada di kulit.
Keberadaan panu membuat kulit terasa gatal dan timbul bercak-bercak putih yang mengganggu keindahan.
Manusia dengan cacing tambang
Seperti halnya interaksi manusia dengan cacing pita, interaksi antara manusia dengan cacing tambang juga menjadi contoh simbiosis parasitisme.
Cacing tambang pada usus akan merugikan manusia karena akan menyerap darah.
Keuntungan didapatkan oleh cacing tambang yang mendapat makanan dengan menyerap darah.
Sementara manusia mengalami kerugian dan bisa menyebabkan anemia atau kurang darah.
Sapi dan cacing hati
Cacing hati masuk ke dalam tubuh sapi dari makanan. Jenis cacing ini banyak ditemukan di organ hati sapi, Bunda.
Cacing hati mendapatkan keuntungan dengan hidup di dalam sapi. Mereka mendapatkan makanan dan tempat tinggal.
Namun, hal ini berbanding terbalik dengan sapi. Sapi justru rugi karena cacing hati bisa membuatnya sakit.