7 Contoh Tembang Asmaradana Berbagai Tema, Lengkap dengan Artinya

27 Januari 2023 18:49 WIB
Ilustrasi Contoh Tembang Asmaradana
Ilustrasi Contoh Tembang Asmaradana ( Istimewa)

Sonora.ID – Berikut adalah beberapa contoh tembang asmaradana berbagai tema, lengkap dengan artinya.

Namun sebelum itu, mari kita mengenal terlebih dahulu pengertian dari tembang mencapat.

Tembang macapat adalah salah satu karya sastra Jawa yang berbentuk tembang atau puisi tradisional Jawa.

Mengutip situs Kemdikbud, tembang dapat bermakna syair, gubahan, kidung, atau nyanyian.

Kemudian macapat adalah puisi tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu.

Baca Juga: 5 Contoh Tembang Kinanthi, Lengkap dengan Arti dan Penjelasannya

Nah, Asmaradana merupakan salah satu tembang mencapat yang memiliki aturan penulisan dan irama lagu yang berbeda dengan tembang mencapat lainnya.

Tembang Asmaradana mengisahkan tentang fase kehidupan asmara manusia.

Tembang Asmaradana ditujukan untuk orang yang sedang dimabuk asmara, yang umumnya dialami pada fase manusia dimasa remaja yang telah mengenal cinta terhadap (pasangannya) lain jenisnya.

Pada hakikatnya, kehidupan cinta merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini juga sesuai dengan kaidah penciptaan manusia, yaitu saling berpasang-pasangan.

Berikut 7 contoh tembang Asmaradana berbagai tema, dengan artinya.

Contoh 1

Gegaraning wong akrami

Dudu bandha dudu rupa

Among ati pawitane

Luput pisan kena pisan

Yen gampang luwih gampang

Yen angel, angel lakangkung

Tan kena tinumbas arta.

Artinya:

Modal orang membangun rumah tangga

Bukan harta bukan rupa

Hanya hati bekalnya

Gagal sekali, berhasil juga sekali

Jika mudah maka terasa sangat mudah

Jika susah maka terasa sangat susah

Tidak bisa dibeli dengan uang

Contoh 2:

Gegaraning tiyang akrami

Sanes bandha sanes rupa

namung manah pawitane

Luput pisan kenging pisan

Lamun gampil luwih gampang

Lamun angel, angel kalangkung

Tan kenging tinumbas arta

Artinya:

Bekal dalam pernikahan

Bukan sekedar harta atau fisik

Tetapi hatilah modal utamanya

Jika jadi, maka jadi selamanya

Jika gampang akan semakin mudah

Jika sulit sulitnya tidak terkira

Tidak dapat dibeli dengan harta

Contoh 3:

Kidung kedresaning kapti,

Yayah nglamong tanpa mangsa,

Hingan silarja jatine,

Satata samaptaptinya,

Raket rakiting ruksa,

Tahan tumaneming siku,

Karasuk sakeh kasrakat.

(Rangga Warsita, Serat Jayengbaya)

Artinya:

Nyanyian kesungguhan hati,

Seolah meracau tanpa kenal waktu,

Hingga keselamatan yang paling hakiki, 

Selalu siap hatinya,

Menghadapi rangkaian gangguan,

Kuat menghadapi kemarahan,

Menerima semua penderitaan.

Baca Juga: 20 Contoh Tembang Durma dalam Bahasa Jawa

Contoh 4:

Linali tan bisa lali
Suwe suwe saya nglela
Katon wae sak solahe
Gembili gung woh ing tawang
Gedebugan ra geng wang
Jenang sela reca kayu
Mbalenjet nggoleki sira

Artinya:

Melupakan tetapi tak bisa dilupakan
Lama – lama semakin teringat
Selalu terbayang semua tingkahnya
Gembili besar berbuah di angkasa
Berjatuhan tidak berhenti – henti
Jenang batu patung kayu
Susahnya mencari dirimu

Contoh 5:

Ngali Samsujen kang name,

Sapraptane sinambrama,

Kalawan pangabektine,

Kalangkung sinuba-suba,

Rehning tamiyan raja,

Lan sejejinis puniku,

Wenang lamun ngurmatana.

(Jaya Baya. Ramalan Musabar)

Artinya:

Namanya ialah Ngali Samujen,

Kehadirannya disambut dengan baik,

Dengan penghormatannya,

Lebih disambut dengan disubya-subya,

Karena tamu itu seorang raja,

Dan lain bangsa,

Memang pantas dihormati

Contoh 6:

Lumrah kagem tiyang ngaurip

Mapane sadhengah papan

Tan ngraos cukup butuhe

Hangrantu rejeki tiba

Upama tanpa kerja

Sengsara kang bakal pethuk

Kang mangkono elingana

Artinya:

Sudah semestinya orang hidup

dapat hidup dimana saja

Tidak merasa cukup dengan kebutuhanya

Menunggu rejeki tiba

Jika tidak bekerja

Mustahil akan mendapatkan rejeki

Maka dari ingat-ingatlah

Contoh 7:

Embun-bunan den tiyupi,

Nulya sami siniraman,

Ing tirta suganda kabeh,

Kumkuman sekar setaman,

Kang kinarya kosokan,

Sela muksala puniku,

Wungkal kadadean wreksa.

Artinya:

Ubun-ubun anak-anak ditiupi,

Lalu mereka disiram,

Air wangi semua,

Rendaman bunga setaman,

Yang dipakai menggosok,

Yaitu batu muksala,

Pengasah yang terbuat dari kayu.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 5 Contoh Tembang Sinom dalam Bahasa Jawa, Lengkap dengan Artinya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm