Kota-kota penyangga ini menjadi tempat tinggal bagi orang-orang yang banyak berkegiatan di titik node atau pusat.
Baca Juga: Karakteristik Benua Afrika! Letak Wilayah, Iklim, dan Negara di Dalamnya
Kawasan kota dan pedesaan disekitarnya juga dianggap sebagai wilayah fungsional.
Hal ini terjadi karena terdapat hubungan yang sangat erat antara daerah pusat dengan hinterlandnya yaitu pedesaan.
Kawasan rute jalan besar seperti PANTURA
juga dapat dianggap sebagai wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena terdapat interaksiyang sangat intens antara tiap-tiap wilayah di daerah ini.
Barang dan manusia berpergian antara kota-kota dan desa-desa yang ada pada jalur transportasi utama ini setiap hari.
Kota Wisata
Conoth berikutnya adalah daerah wisata. Misalnya Bali dan Jogja.
Kedua kota ini banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun asing, sehingga dibutuhkan sarana-prasarana yang memadai seperti penginapan, transportasi, komunikasi, hiburan, dan sebagainya.
Hal tersebut membuat daerah-daerah di sekitar node atau pusat wisata menjadi wilayah fungsional yang menyangga aktivitas pariwisata dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi wisatawan.
Kawasan agropolitan
Kawasan ini juga dapat dianggap sebagai wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena agropolitan sendiri terdiri dari kawasan desa dan kota yang terintegrasi dalam sebuah node skala menengah.
Umumnya, kawasan ini berfokus pada sektor pertanian dibandingkan dengan perdagangan atau jasa.
Kawasan Strategis
Kawasan ini dapat dianggap sebagai salah satu wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena dalam suatu kawasan strategis, ada banyak jenis bentang alam yang saling terkait.
Di Indonesia, kawasan strategis ini umumnya direncanakan dalam RTR Kawasan Strategis Nasional
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Karakteristik Benua Eropa Lengkap! Letak Wilayah, Iklim, Bentang Alam