Sonora.ID – Sebelum membahas contoh wilayah fungsional di Indonesia, mari kita mengenal dulu pengertian wilayah fungsional dan juga ciri-cirinya.
Wilayah adalah kawasan yang memiliki sifat, karakteristik, atau bentuk khas tertentu yang berbeda dengan daerah lainnya.
Konsep wilayah bisa berubah-ubah dan mengalami perkembangan. Sehingga definisi wilayah menjadi beragam, begitu pula jenis dan klasifikasinya.
Secara umum, ada dua jenis wilayah, yakni fungsional dan formal. Wilayah fungsional lebih mengarah pada interaksi antarkawasan.
Namun dalam artikel ini, kita akan fokus membahas contoh wilayah fungsional di Indonesia, beserta ciri-cirinya.
Baca Juga: 8 Contoh Simbiosis Parasitisme, di Sekitar Kita yang Mudah Dipahami
Pengertian Wilayah Fungsional
Dalam buku Aktivitas Ekonomi dalam Perspektif Ruang dan Lingkungan (2021) karya Yudi Antomi, wilayah fungsional adalah wilayah yang terbentuk karena diatur oleh beberapa pusat kegiatan kemudian dihubungkan dengan garis melingkar.
Artinya pembagian wilayah ini memperlihatkan adanya kekompakan fungsional dalam beberapa kriteria.
Jenis wilayah ini lebih menekankan pada keterkaitan atau hubungan antar pusat kegiatan di beberapa kawasan, sehingga bisa dikatakan muncul ketergantungan di antara wilayah tersebut.
Dibanding wilayah formal, wilayah fungsional sifatnya lebih heterogen dan dinamis (dapat berubah).
Adapun ciri-ciri wilayah fungsional, di antaranya yaitu:
Contoh Wilayah Fungsional di Indonesia
Kota Metropolitan
Contoh wilayah yang termasuk wilayah fungsional adalah kota metropolitan.
Wilayah metropolitan dapat dikatakan sebagai wilayah fungsional karena perannya sebagai pusat dari sebuah sistem yang terintegrasi dengan wilayah lain.
Misalnya sistem transportasi wilayah, pusat kegiatan pemerintahan, dan sarana-prasarana kegiatan keuangan utama.
Misalnya wilayah DKI Jakarta. Jakarta merupakan node atau pusat dari negara Indonesia. Seluruh kegiatan dan aktivitas yang berkaitan dengan ekonomi, administrasi, pemerintahan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan sebagainya berpusat di sini.
Kota Jakarta juga termasuk wilayah fungsional berkaitan dengan kota-kota di sekitarnya.
Awalnya sebelum perkembangan, Jakarta tidak berkaitan dengan kota-kota di sekitar seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.
Namun, seiring berjalannya waktu, kota-kota di sekitar Jakarta ikut berkembang dan menjadi penyangga bagi Jakarta sebagai titik pusat atau node.
Dalam hal ini, Jakarta menjadi wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan kota-kota lain di sekitarnya.
Sebaliknya, Bodetabek juga menjadi wilayah fungsional yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan kota Jakarta.
Hal yang sama juga terjadi pada kota-kota besar lain di Indonesia. Umumnya kota besar yang tergolong metropolitan memiliki kota-kota penyangga di sekitarnya.
Kota-kota penyangga ini menjadi tempat tinggal bagi orang-orang yang banyak berkegiatan di titik node atau pusat.
Baca Juga: Karakteristik Benua Afrika! Letak Wilayah, Iklim, dan Negara di Dalamnya
Kawasan kota dan pedesaan disekitarnya juga dianggap sebagai wilayah fungsional.
Hal ini terjadi karena terdapat hubungan yang sangat erat antara daerah pusat dengan hinterlandnya yaitu pedesaan.
Kawasan rute jalan besar seperti PANTURA
juga dapat dianggap sebagai wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena terdapat interaksiyang sangat intens antara tiap-tiap wilayah di daerah ini.
Barang dan manusia berpergian antara kota-kota dan desa-desa yang ada pada jalur transportasi utama ini setiap hari.
Kota Wisata
Conoth berikutnya adalah daerah wisata. Misalnya Bali dan Jogja.
Kedua kota ini banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun asing, sehingga dibutuhkan sarana-prasarana yang memadai seperti penginapan, transportasi, komunikasi, hiburan, dan sebagainya.
Hal tersebut membuat daerah-daerah di sekitar node atau pusat wisata menjadi wilayah fungsional yang menyangga aktivitas pariwisata dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi wisatawan.
Kawasan agropolitan
Kawasan ini juga dapat dianggap sebagai wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena agropolitan sendiri terdiri dari kawasan desa dan kota yang terintegrasi dalam sebuah node skala menengah.
Umumnya, kawasan ini berfokus pada sektor pertanian dibandingkan dengan perdagangan atau jasa.
Kawasan Strategis
Kawasan ini dapat dianggap sebagai salah satu wilayah fungsional. Hal ini terjadi karena dalam suatu kawasan strategis, ada banyak jenis bentang alam yang saling terkait.
Di Indonesia, kawasan strategis ini umumnya direncanakan dalam RTR Kawasan Strategis Nasional
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Karakteristik Benua Eropa Lengkap! Letak Wilayah, Iklim, Bentang Alam