Banjarmasin, Sonora.ID - Sudah jadi pemandangan rutin tiap tahun, sungai Martapura dipenuhi dengan pampangan.
Lebih-lebih di saat musim hujan dan air pasang, kiriman pampangan dari daerah hulu bakal menumpuk di satu titik dan menutup badan sungai.
Kali ini, Rabu (01/2) pagi, pampangan menumpuk di bawah jembatan Pasar Lama. Alhasil, arus transportasi sungai pun lumpuh total.
Berdasarkan pantauan Smart FM Banjarmasin, tampak sejumlah relawan dan pasukan turbo mengurai tumpukan sampah.
Lalu, di sisi-sisi sungai tampak motoris klotok (perahu bermesin) menunggu proses pembersihan pampangan.
Misalnya Nurdin, Motoris Klotok asal Soebardjo mengaku, sedari pagi tidak bisa melintas di jalur bawah jembatan Pasar Lama.
Baca Juga: Fenomena Tahunan, Sungai Kuin Banjarmasin Dikepung Eceng Gondok
"Sejak pukul 09.00 WITA kita disini tidak bisa menuju ke Pasar Lima," ucap pria 40 tahun itu, saat ditemui Smart FM Banjarmasin.
Ia mengaku, kejadian seperti ini bukan lah kejadian kali pertama. Bahkan saking lamanya, dirinya pernah meninggalkan klotok dan memilih lewat jalan raya.
"Kalau harus memutar jauh, lewat jalur Trisakti. Perlu modal bahan bakar lagi," pungkasnya.
Hal senada, diungkapkan motoris klotok lainnya, Sapran. Warga Alalak ini juga mengaku tertahan dan tidak bisa menuju ke Pasar Lima, lantaran pampangan menutup badan sungai.
"Padahal biasanya ada kapal yang membersihkan sampah. Tapi kali ini tidak terlihat," ungkapnya.
Baca Juga: Lagi Banjir Rob, BPBD Banjarmasin Siapkan Lokasi Pengungsian
Sementara itu, Kepala UPTD Pemeliharaan Sungai dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Syafiq Huwaida mengungkapkan, pampangan ini datang dari daerah hulu.
"Pampangan ini terdeteksi kemarin, Selasa (31/1). Biasanya dari daerah Pengaron. Lewat Sungai Martapura lalu sampai ke Banjarmasin," ujarnya.
"Ada eceng gondok, batang pohon dan sampah rumah tangga yang kita bersihkan," sambungnya lagi.
Disisi lain, kapal Sapu-Sapu yang menjadi andalan pihaknya untuk membersihkan pampangan mengalami kendala. Alhasil, pembersihan pun dilakukan secara manual.
"Ada lima grup pasukan turbo yang kita turunkan. Di bawah jembatan Pasar Lama empat tim dan satu tim di bawah jembatan Antasari," jelasnya.
Lantas, adakah penanganan jangka panjang untuk mengantisipasi pampangan?
Terkait hal itu, Ia menyebut akan membangun perangkap ilung di wilayah Banua Anyar, untuk mengantisipasi pampangan yang masuk ke pusat kota.
"Walaupun tetap bisa lewat tapi tidak menumpuk, tertahan di Banua Anyar. Kita upayakan anggaran tahun ini juga bisa terealisasi," tutupnya.
Baca Juga: Lagi Banjir Rob, BPBD Banjarmasin Siapkan Lokasi Pengungsian