“Kita berharap dari kebiasaan yang tertanam di diri anak-anak, akan memberi dampak positif yang lebih luas yaitu meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya,” ujar Paman Birin.
Dikatakan juga, program Adiwiyata yang dilaksanakan setiap tahun ini, sebagai bentuk kesadaran dari anak bangsa, bahwa sebagai makhluk yang tinggal di permukaan bumi ini, ada banyak konsekuensi yang terjadi.
“Sebagai khalifah di muka bumi, kita harus menjaga alam,” sambungnya.
Baca Juga: Kapolda Kalsel Tegaskan di Banjarbaru Tidak Boleh Ada Pertambangan
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, menjelaskan bahwa untuk penilaian sekolah Adiwiyata tahun 2022, terdapat 69 sekolah yang diusulkan menerima penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi.
Namun, yang berhasil memenuhi persyaratan sebanyak 53 sekolah, dan itu pun jauh lebih banyak dari jumlah tahun sebelumnya.
“Untuk tingkat nasional, ada 22 sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dari 36 sekolah yang diusulkan. Sementara untuk kategori mandiri, ada 5 sekolah yang berhasil mendapatkannya dari 10 sekolah yang diusulkan,” bebernya.
Ia meminta pihak sekolah agar menjaga konsistensi upaya-upaya baik yang dilakukan, menjaga lingkungan di sekolah dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian anak didik dengan perilaku ramah lingkungan.
“Kita berharap, pihak sekolah menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang merupakan suatu kebutuhan dan kebanggaan bahkan kebersihan adalah suatu reputasi yang harus diraih,” ujarnya.
Selain di lingkungan sekolah, ia meminta pihak sekolah menularkan budaya cinta lingkungan kepada masyarakat.
“Resonansinya kita harapkan menjalar ke lingkungan keluarga,” pungkasnya.
Baca Juga: Membanggakan, 5 Event Wisata Budaya Kalsel Bakal Nimbrung di KEN 2023.