Pertama kali ditemukannya Sapta Tirta ini, RM Said menggunakannya untuk mandi di Air Bleng. Filosofi air bleng yaitu ngeblengake tekad, manunggaling cipta lan karsa untuk melawan VOC dari bumi Mataram.
Setelah mandi di air bleng, RM Said mandi di urus-urus yang memiliki arti segala masalah eyang RM Said diserahkan pada Tuhan melalui media urus-urus serta agar visi misi beliau juga terurus. RM Said kemudian minum air soda untuk mendapat kesegaran jasmani yang mana rasa soda tersebut seperti soda gembira.
Setelah itu, eyang Mangkunegaran I masuk ke air mati dan hidup yang memiliki makna mati sajroning urip atau urip sajroning mati dan filosofi tersebut dipakai sebagai slogan beliau berperang. Kemudian dilanjutkan oleh Mangkunegaran I mandi di air kasekten.
Mandi di air kasekten memiliki filosofi supaya mendapatkan kekuatan secara psikologis untuk berperang membela bangsa dan negara. Dan yang terakhir eyang Mangkunegaran I mandi di air hangat, yang berarti mendapatkan kemuliaan dari bumi Mataram.
7 mata air di Sapta Tirta sudah pernah dilakukan penelitian oleh ilmuwan asal Jepang bernama Tanaka. Hasilnya, 7 mata air tersebut memiliki kandungan zat yang berbeda sehingga otomatis orang yang mempunyai penyakit dalam seperti liver, ginjal, diabetes maupun kolesterol akan sembuh. Selain itu kandungan sulfur dan belerang yang tinggi dapat menyembuhkan penyakit kulit.
KMRT L Nuky Mahendrabaya Nagoro alias Kanjeng Nuky yang merupakan pemerhati sejarah Kota Solo mengungkapkan 7 mata air yang ditemukan Mangkunegaran I sudah ada sejak lama. 7 mata air tersebut hanya sendang mati yang tidak bisa dikonsumsi. walaupun sebenarnya spirit dari air tersebut membuat kita lebih segar dan jernih dalam berpikir.
Baca Juga: OSO Resmikan I Gede Pasek Suardika Sebagai Sekjen Partai Hanura