Banjarmasin, Sonora.ID - Harga beras lokal di Banjarmasin makin merangkak naik. Bahkan baru-baru ini, harganya sudah menembus Rp 20 ribu per liter.
Seperti yang diungkapkan Hamdani, warga Belitung Utara yang membeli beras jenis mutiara seharga Rp 20 ribu per liter. Padahal biasanya, Ia membeli cuma seharga Rp 16 ribu per liter. Namun demikian, Ia pun tetap membeli untuk keperluan sehari-hari.
"Sempat heran, karena harganya tiba-tiba sudah jadi Rp 19 - Rp 20 ribu per liter. Untuk jenis unus dan mutiara," ucap pria 35 tahun itu, kepada Smart FM Banjarmasin.
Senada dengan Hamdani, naiknya harga beras lokal juga diungkapkan warga jalan Pramuka, Elsa. Ia mengaku, biasanya membeli beras jenis unus seharga Rp 13 ribu per liter, kini sudah mencapai Rp 18 ribu per liter.
"Terpaksa cuma beli lima liter. Biasanya beli sepuluh liter untuk keperluan sehari-hari," ungkap wanita itu 34 tahun itu juga, kepada Smart FM Banjarmasin.
Dikonfirmasi mengenai kondisi itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin, Ichrom Muftezar tak menampik terjadi kenaikan harga beras lokal.
"Sekarang harganya di kisaran Rp 18 - Rp 20 ribu per liter untuk jenis beras unus dan mutiara. Normalnya sekitar Rp 15 - Rp 16 ribu per liter," ujarnya kepada Smart FM Banjarmasin di Balai Kota, Rabu (08/2).
Baca Juga: Menjelang Bulan Puasa, Harga Beras di Pasar Boyolali Naik
Ia membeberkan, kondisi ini sebabkan stok beras lokal yang semakin menipis akibat gagal panen.
"Karena serangan hama tungro dan faktor cuaca turut mempengaruhi. Tidak cuma di Banjarmasin, tapi se-Kalsel," bebernya.
Ia pun lantas memprediksi, harga beras lokal baru akan kembali normal pada bulan Maret - April mendatang, seiring dengan tibanya masa panen.
"Saat musim panen kita prediksi harga beras lokal ini baru kembali normal. Maka dari itu kita imbau masyarakat beralih ke beras premium," ungkapnya.
Lantas, bagaimana dengan rencana mendatangkan beras Pamanukan yang dianggap memiliki kemiripan dengan beras lokal?
Terkait hal itu, Tezar menjanjikan bahwa pendistribusiannya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita sudah melakukan perbincangan dengan PT Bangun Banua sebagai tindak lanjut MoU Wali Kota, Ibnu Sina dengan Bupati Subang," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, kenaikan harga beras lokal memicu terjadinya inflasi di Kota Banjarmasin. Kerja sama antara Banjarmasin dan Subang akan berfokus pada komoditas beras. Di mana Subang berperan sebagai daerah pemasok, dan Banjarmasin sebagai pasarnya.
Baca Juga: Ekonom Sumut: Intervensi Harga Beras BULOG Tidak 'Menggigit'