Dalam hal ini, putusan ajudikator bersifat final dan mengikat. Penerapan ajudikasi digunakan untuk menghemat waktu dan biaya karena penyelesaian sengketa legal melalui arbitrase atau pengadilan lebih memakan waktu dan biaya.
Baca Juga: 4 Contoh Konflik Antar Golongan dan Solusi untuk Menyelesaikannya
Bentuk Ajudikasi
Para pihak yang bersengketa mengajukan klaim, pembelaan, tuntutan balik, dan pengajuan hukum kepada juri secara tertulis, bersamaan dengan laporan ahli dan bukti pendukung.
Selain itu para ajudikator memeriksa semua dokumen untuk membuat keputusan dan menerbitkannya. Karena sifatnya yang sebatas dokumen, prosesnya tidak menerima pernyataan lisan dari pihak terlibat.
Baca Juga: 10 Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia dan Upaya Mengatasinya
Prosesnya mirip dengan sidang arbitrase jalur cepat. Batas waktu yang ketat diberlakukan dalam pengajuan dan interogasi silang.
Ajudikator diberikan otoritas oleh pihak-pihak yang bersengketa untuk membuat keputusan yang dapat dilaksanakan secepatnya oleh pihak yang bersengketa.
Keputusan dalam bentuk ajudikasi ini bersifat tidak mengikat karena pihak yang kalah bebas untuk memulai arbitrase atau litigasi setelah mematuhi perintah.
Baca Juga: Ini Contoh Konflik Rasial: Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
Contoh Ajudikasi
Baca Juga: Contoh Konflik Horizontal dan Vertikal yang ada di Masyarakat
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.