Sejarah Pasar Burung Sragen, Eksis Sejak Tahun 1975

9 Februari 2023 14:45 WIB
Sejarah Pasar Burung Sragen, Eksis Sejak Tahun 1975
Sejarah Pasar Burung Sragen, Eksis Sejak Tahun 1975 ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID - Warga Ssragen mana yang tidak tahu Pasar Burung? Pasti banyak dari mereka yang tidak asing dengan pasar tersebut.

Pasar Burung berlokasi di kompleks Pasar Joko Tingkir, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Saat pertama kali menginjakkan kaki di pasar tersebut, kita akan disambut dengan kicauan burung yang merdu.

Di Pasar Burung Sragen banyak orang berlalu lalang memadati pasar untuk mencari burung sampai membeli aksesoris kandang. Meskipun Luas Pasar Burung tersebut tidak seberapa, akan tetapi dengan adanya pasar burung satu-satunya di Kabupaten Sragen tersebut memiliki perjalanan yang cukup panjang.

Ristanto Sally Nugroho (54), merupakan salah satu pedagang di pasar burung mengatakan jika keberadaan Pasar Burung di Kabupaten Sragen sudah ada sejak tahun 1975.

Sebelumnya, lokasi awal Pasar Burung Sragen tersebut bukan terletak di Pasar Joko Tingkir melainkan di deretan kios selatan Alun-alun Sasono Langen Putro.

Saat ditemui tim wartawan pada Rabu (8/2/2023), Ristanto Nugroho mengatakan Pasar Burung yang sudah ada sejak tahun 1975 lokasinya di Trowongan, sepanjang selatan Alun-alun Sragen yang disana tidak hanya pasar burung tetapi juga ada beberapa kios tukang cukur.

Setelah itu, Pasar Burung diminta pindah atau relokasi ke kawasan Kios Renteng di Kliteh, Sragen Tengah sekitar tahun 1988-1989. Berhubung jalan raya di kawasan kios kurang lebar serta pasar sudah mulai ada perkembangan, selanjutnya para pedagang di Pasar Burung diminta untuk berpindah tempat ke Terminal Joko Tingkir pada tahun 1990-1991.

Sejak terakhir kali berpindah tempat hingga saat ini, pedagang di pasar burung mulai berjualan di kawasan Pasar Joko Tingkir.

Ternyata setelah pindah lokasi, jual beli di Pasar Burung di tempat yang baru tersebut tidak berjalan lancar sesuai yang dibayangkan. Dikarenakan beberapa los yang disediakan benar-benar masih kosong dan belum mendapat aliran listrik.

Baca Juga: Risma Resmikan Pasar Burung dan Batu Akik Dolly Surabaya

Di tahun 1990-1991 saat para pedagang di pasar burung, kios mereka menghadap ke terminal. Belum dialiri listrik dan masih menggunakan tintir. Mereka benar-benar merintis dari nol karena pada waktu itu kios masih kosong.

Semakin hari semakin lama akhirnya banyak pedagang lain sudah mulai menempati los-los tersebut sehingga pasar burung mulai ramai seperti sekarang.

Pasar Burung Sragen sudah ada sejak lama dan cukup dikenal banyak orang. Banyak pembeli dari Samarinda, Sumatra, Kalimantan yang puas dan memang cocok membeli burung di Sragen.

Berjualan burung terutama burung kicau mendapatkan untung yang cukup dan bisa menyambung hidup mereka dan keluarga hingga saat ini.

Sayangnya, pasar burung di Joko Tingkir akan dipindah lagi ke Kawasan Pasar Sukowati. Para pedagang saat ini masih memperjuangkan haknya agar mendapat tempat yang sesuai untuk berjualan burung.

Baca Juga: Pedagang Pasar di Sragen Keluhkan Minyak Goreng Mahal dan Langka

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm