Untuk kekurangannya, sistem pengelolaan ini memiliki struktur pemerintahnnya yang lebih kompleks, sehingga mempersulit koordinasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, kita bisa mengetahui bahwa perbedaan sentralisasi dan desentralisasi sebenarnya terletak pada pembagian kewenangannya.
Sentralisasi berarti kewenangan dan pengelolaan pemerintahan hanya terpusat di satu pihak, biasanya pemerintah pusat.
Sedangkan pada desentralisasi, kewenangannya dibagi ke beberapa pihak, biasanya lembaga atau pemerintahan daerah.
Tujuan sistem sentralisasi
Tentunya sistem ini memiliki tujuan. Tujuan dari sentralisasi adalah:
Mencegah setiap daerah menjadi mandiri yang berpotensi pada konflik kepentingan atau bahkan memisahkan diri. Memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanaannya di setiap daerah.
Baca Juga: Perbedaan dan Penggunaan Tanda Titik Koma dan Titik Dua
Memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang secara tidak langsung menunjukkan suatu kepemimpinan yang kuat.
Contoh sistem sentralisasi
Ada beberapa contoh sistem sentralisasi di negara kita seperti:
Lembaga Keamanan Negara yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang melakukan perlindungan pada Indonesia di tiga titik yaitu darat, laut dan juga udara Bank Indonesia (BI) sebagai pusat pengaturan seluruh kebijakan moneter dan juga fiskal.
Pada sistem pemerintahan lama Indonesia di era Orde Baru yang menempatkan seluruh kekuasaan di pemerintah pusat.