Bandung, Sonora.ID - Bukan sesuatu yang aneh jika menjelang bulan suci Ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok di setiap daerah dipastikan naik.
"Ya, setiap tahun pasti selalu terjadi, harga bahan-bahan pokok jelang Ramadan akan naik, salah satunya beras," ucap Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Jawa Barat (Jabar) Faisal di Bandung, Selasa (21/2/2023).
"Namun kami memprediksi di Ramadan nanti harga beras di Jabar akan stabil karena stok beras di gudang Bulog Jabar ini mencapai 27 ribu ton. Belum lagi ada tambahan dari beras impor yang sudah mulai masuk, dan akhir Maret sampai April 2023 nanti juga akan ada panen raya," ungkap Faisal.
Menurutnya, ketersediaan beras hingga Ramadan, akan sangat tercukupi, dan seharusnya pun harga beras menjadi stabil.
"Ya seharusnya harga beras saat Ramadan itu stabil. Stok beras berlimpah. Tambahannya juga sangat banyak. Ya itu tadi, ada dari beras impor dan juga hasil dari panen raya," tutur Faisal.
Baca Juga: Mensos Risma Serahkan Bantuan untuk Kelompok Rentan di Bandung
"Nah agar menjadi stabil pun, kami juga rutin melakukan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan atau SPHP lewat semua kantor-kantor cabang Bulog yang ada di Jabar," ucapnya menegaskan.
Faisal juga menuturkan, selain melalui tujuh kantor cabang Bulog ini, pihaknya juga bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat serta memanfaatkan market place.
"Kami juga berkolaborasi dengan pemda untuk membantu mengontrol harga beras, caranya ya lewat operasi pasar atau OP," tutur Faisal.
"Seperti contohnya yang baru-baru ini, kami kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Bank Indonesia wilayah Jabar menggelar OP beras medium di 30 Kecamatan, dan masing-masing Kecamatan mendapat 20 ton beras," jelas Faisal.
Faisal juga mengatakan, untuk kerjasama dengan Pemda, jumlah beras bagi masing-masing Kota/Kabupaten itu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan di wilayah tersebut.
Disinggung mengenai keberadaan minyak goreng, Faisal menjelaskan, selain beras, Bulog juga siap membantu kegiatan OP minyak goreng dengan menggunakan minyak kemasan.
"Ya kami bisa membantu OP minyak goreng jika diminta, kami bekerjasama langsung dengan pabrikan migor," jelas Faisal.
Baca Juga: 1.000 Pohon Ditanam Bio Farma di Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi
Sehingga menurutnya tidak masuk akal jika saat ini harga beras dipasaran mengalami peningkatan tajam, karena stok sebenarnya melimpah. Demikian juga dengan stok minyak goreng kemasan, yang mudah ditemui di pasar ritel.
Sementara untuk MinyaKita, Faisal menegaskan masih menunggu keputusan dari kantor pusat. Untuk diketahui, pada tahun lalu, Bulog juga ikut mendistribusikan sebanyak 500 ribu liter MinyaKita, sebagai salah satu upaya stabilisasi harga.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.