Hasil produksi smelter nikel ini, lanjut Mahyuni, sangat berguna bagi perkembangan dunia transportasi saat ini, karena mulai ada pergeseran penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
"Dunia mulai beralih menggunakan kendaraan listrik," jelasnya.
Sementara itu, usai membuka rapat koordinasi teknis bidang perindustrian, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira, menjelaskan bahwa hilirisasi industri ini diharapkan dapat menggantikan peran pertambangan batu bara dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Kalsel.
Menurut Fajar, keberadaan smelter nikel ini akan banyak mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara menyerap ratusan bahkan ribuan tenaga kerja.
"Selain sektor pariwisata dan pertanian, hilirisasi industri ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi Kalsel," harapnya.
Baca Juga: Kendalikan Laju Inflasi, TPID Kalsel Terus Gelar Pasar Murah
Untuk kebutuhan tenaga kerja industri di Kalsel secara jangka panjang, pihaknya menurut Fajar mulai menyiapkan SDM, terlebih provinsi akan menjadi pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Kita perlu siapkan SDM untuk sambut ibu kota IKN jangan sampai jadi penonton," sebutnya.
Untuk itu, Pemprov Kalsel telah berkoordinasi dengan rektor ULM, agar menyiapkan jurusan yang relevan dengan perkembangan zaman, khususnya di bidang industri.
"Kita butuh sarjana lulusan tehnik industri, teknik perkapalan, tehnik di bidang pelabuhan, kalau IKN sudah pindah tentu akan sangat berkembang di kalimantan," pungkasnya.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.