Salah satu bocah itu berinisiatif untuk mencari uang receh untuk kembalian. Namun, si pemilik cerita memutuskan untuk mengikhlaskan uang kembalian tersebut. Tak disangka, bocah itu malah berlari mengejarnya dan mengembalikan kembaliannya.
Kembalian yang ia terima hanya Rp4.000, masih kurang Rp3.500, namun bocah itu berkata, “Maaf, mbak. Cuma ada Rp4.000, nanti kalau mbak lewat sini lagi saya akan kembalikan.”
Kejujuran kedua anak itu membuat si pemilik cerita terkesan dan memutuskan untuk membagikan ceritanya ke Kaskus.
2. Contoh Cerita Inspiratif tentang Kejujuran II
Kejujuran Sahabat Nabi Muhammad S.A.W
Cerita inspirasi ini, selanjutnya datang dari sahabat Kaab bin Malik dan dua sahabat lainnya. Kaab bin Malik absen dari Perang Tabuk karena keterlambatannya menyiapkan perbekalan untuk berangkat perang.
Ia merasa gelisah, karena orang – orang yang mangkir dari perang, termasuk ke dalam orang munafik dan mendapatkan dosa besar. Terlebih lagi jika alasan mangkir itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sempat ada maksud hati untuk berbohong, namun Kaab urungkan, dan memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya, perihal tidak hadirnya ia dalam Perang Tabuk. Rasulullah Saw. menerimanya, dan Kaab pun menerima konsekuensi atas perbuatannya.
Pada hari ke-50 hukumannya, Kaab mengadukan masalahnya kepada Allah usai shalat sebelum fajar. Kemudian Rasulullah memanggilnya, dan memberi tahu bahwa Allah telah mengampuni dosa Kaab dan dua orang sahabat yang lainnya. Ampunan Allah untuk Kaab dan dua sahabat lainnya, ada dalam Surat at-Taubah ayat 117 sampai 119.
Kejujuran mereka bertiga berbuah manis, walau harus menerima konsekuensi. Karena alasan mereka absen dari Perang Tabuk, bukanlah untuk sengaja berpaling dari kewajiban.