Ia pun mengapresiasi kemampuan penulis dalam membuat alur cerita yang sangat terstruktur.
Adegan Bawang
Riski mengungkapkan bahwa hatinya mampu tersentuh saat membaca bagian keempat novel ini yang menceritakan kisah seorang ibu yang ingin melihat masa depan untuk bertemu dengan sang anak yang tidak bisa ia temui.
Aura suram di bagian tersebut mampu dilukiskan oleh penulis dengan baik sehingga hati pembaca bisa tersentuh, penuh haru.
Timeline dan Setting Kafe
Penulis juga dinilai bisa memainkan peran timeline dengan baik di bagian keempat novel. Selain itu, setting kafe dalam novel ini pun dinilai mampu memberikan kesan manis kepada pembaca.
Kekurangan
Pengulangan
Akan tetapi, Riski mengungkapkan novel ini memiliki bagian yang repetitif atau pengulangan. Hal ini terletak di bab ketiga yang menceritakan kisah seorang kakak yang ingin bertemu dengan adiknya kembali untuk terakhir kalinya.
Meski bagian ini dinilai oleh banyak orang merupakan kisah yang paling menyedihkan, namun menurut Riski ada hal-hal yang sudah digambarkan di bab sebelumnya dan diulang kembali di bab 3.
Nah, itulah sinopsis singkat dan review novel Funiculi Funicula yang berkaitan dengan time travel. Lalu, gimana nih menurutmu?
Baca Juga: Review Novel Katarsis: Sadisnya Pembantaian, Pembunuhan Satu Keluarga
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.