Sonora.ID - Novel Funiculi Funicula merupakan salah satu japanese literature karua Toshikazu Kawaguchi yang masuk dalam deretan buku best seller terbitan PT Gramedia Pustaka Utama.
Novel ini menceritakan mengenai sebuah kafe kecil dan tua di Tokyo yang dikisahkan bisa membawa para pengunjung untuk memutar balikkan waktu.
Keunikan kafe ini pun tentu sangat menarik perhatian orang hingga membuat kafe dengan suasana kuno cukup ramai didatangi pengunjung yang ingin kembali datang di masa yang diinginkan seperti masa lalu.
Akan tetapi, untuk kembali ke masa lalu atau masa yang ingin dikunjungi para pengunjung harus memenuhi berbagai persyaratan yang berlaku.
Mereka harus duduk di sebuah kursi khusus dengan meminum secangkir kopi yang khusus. Para pengunjung pun akan diberitahu bahwa segala hal yang dilakukan di masa yang didatangi tersebut tidak akan mengubah apapun di masa kini.
Selain itu, para pengunjung harus memperhatikan batas waktu yang diberikan, yaitu sebelum kopi tersebut berubah menjadi dingin.
Novel ini pun diketahui terdiri atas 4 bab atau bagian yang menawarkan berbagai kisah yang berbeda-beda dari para tokoh yang melakukan perjalanan tersebut.
Meskipun memiliki kisah yang berbeda-beda, masih terdapat satu benang merah yang menghubungkan para tokoh tersebut.
Baca Juga: Review Novel ‘Convenience Store Woman (Gadis Minimarket)’ yang Bikin Nagih!
Review Novel ‘Funiculi Funicula’
Kelebihan
Narasi
Mengutip dari pendapat seorang YouTuber bernama Riski Oktavian, penggunaan sudut pandang dari orang ketiga dalam novel ini mampu membuat para pembaca merasakan hal yang dipikirkan oleh para tokoh.
Pengenalan
Bagian pertama novel ini berjudul Kekasih yang 80% berisikan mengenai pengenalan kafe ini kepada para pembaca.
Di bagian pengenalan ini penulis mampu menjelaskannya dengan baik dan mampu membuat pembaca menaruh simpati kepada sosok tokoh gadis dalam bab tersebut.
Plot Twist
Riski Oktavian menjelaskan di bagian kedua menceritakan sepasang suami-istri dengan kisah sang istri yang ingin membaca surat dari sang suami.
Sayangnya, karena suatu keadaan ia tidak bisa membaca surat tersebut. Ia pun memutuskan untuk datang ke kafe tersebut.
Di bagian ini Riski mengungkapkan bahwa ada plot twist yang ternyata masih berhubungan dengan bagian pertama yang mampu membuatnya terpukau.
Ia pun mengapresiasi kemampuan penulis dalam membuat alur cerita yang sangat terstruktur.
Adegan Bawang
Riski mengungkapkan bahwa hatinya mampu tersentuh saat membaca bagian keempat novel ini yang menceritakan kisah seorang ibu yang ingin melihat masa depan untuk bertemu dengan sang anak yang tidak bisa ia temui.
Aura suram di bagian tersebut mampu dilukiskan oleh penulis dengan baik sehingga hati pembaca bisa tersentuh, penuh haru.
Timeline dan Setting Kafe
Penulis juga dinilai bisa memainkan peran timeline dengan baik di bagian keempat novel. Selain itu, setting kafe dalam novel ini pun dinilai mampu memberikan kesan manis kepada pembaca.
Kekurangan
Pengulangan
Akan tetapi, Riski mengungkapkan novel ini memiliki bagian yang repetitif atau pengulangan. Hal ini terletak di bab ketiga yang menceritakan kisah seorang kakak yang ingin bertemu dengan adiknya kembali untuk terakhir kalinya.
Meski bagian ini dinilai oleh banyak orang merupakan kisah yang paling menyedihkan, namun menurut Riski ada hal-hal yang sudah digambarkan di bab sebelumnya dan diulang kembali di bab 3.
Nah, itulah sinopsis singkat dan review novel Funiculi Funicula yang berkaitan dengan time travel. Lalu, gimana nih menurutmu?
Baca Juga: Review Novel Katarsis: Sadisnya Pembantaian, Pembunuhan Satu Keluarga
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.