Belajar dari Anak Pejabat Arogan, Psikolog: Harus Diajak Jalan

27 Februari 2023 13:00 WIB
Ilustrasi cara cegah anak menjadi arogan
Ilustrasi cara cegah anak menjadi arogan ( Freepik.com)

Sonora.ID -Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berbagai pemberitaan yang melibatkan anak-anak pejabat yang menggunakan harta orang tua mereka untuk ‘menindas’ orang lain.

Tak hanya itu, setelah dibongkar, anak pejabat tersebut pun kerap memamerkan kekayaan yang diberikan kepadanya, arogan, dan kurang menghargai orang lain, sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.

Terbukti dengan kasus yang saat ini masih berjalan yang melibatkan anak dari pejabat Ditjen Pajak. Akibat aksinya, ada pihak yang saat ini terbaring koma.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sifat arogan adalah sombong, congkak, angkuh, yang memiliki perasaan superioritas yang dimanifestasikan dalam sikap suka memaksa atau pongah.

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak jauh dari sikap yang satu ini.

Dalam program Sonora Parenting di Radio Sonora FM, Psikolog Klinis Astrid Regina Sapiie menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membentuk anak menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak arogan di masa-masa perkembangannya.

Ajak jalan

Bukan jalan-jalan ke mall seperti yang biasa dilakukan keluarga di akhir pekan, tetapi yang dimaksudkan adalah jalan-jalan melihat realita hidup, berkenalan dengan banyak pihak, sehingga anak lebih aware dengan kondisi sosial yang ada.

Baca Juga: Berapa Gaji Pejabat Pajak dan Tunjangan Ayah Mario Dandy, Bisa Beli Harley dan Rubicon?

“Kasih anak kesempatan untuk melihat realita. Jadi, banyaklah diajak jalan-jalan, bergaul dengan banyak orang, supaya dia bisa melihat perbedaan-perbedaan individu, termasuk perbedaan jenjang sosial, kemudian dalam berperilaku, dia diajari untuk menyamakan semua orang dalam menjadi orang baik,” ungkapnya memaparkan.

Dari pergaulan yang luas, anak menjadi sadar adanya perbedaan di lingkungan sosial, sehingga lebih bisa menghargai semua orang.

Anak diajak untuk tidak membedakan dalam berlaku baik, termasuk dengan mengucapkan ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘terima kasih’ kepada semua pihak pada konteksnya.

“Kita ajarin tiga kata itu,” sambung Astrid.

Belajar dari semua orang

Dengan macam-macam individu yang ada, ajari anak untuk bisa mengambil sisi positif dari semua orang karena apapun backgroundnya pasti ada hal baik yang bisa diambil dari hidup masing-masing pribadi.

“Semua orang punya pengalaman masing-masing. Tunjukkan kerendah-hatian untuk semua orang, bertanya sesuatu, sehingga anak-anak bisa belajar. Salah satu yang bisa dilakukan juga ajak anak berdonasi,” tegasnya.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Sederhana Harus Jadi Gaya Hidup Pejabat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm