Senada dengan hal itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Wahyo Pratomo, mengungkapkan bahwa dalam sudut pandang makroekonomi, ikhtiar atau upaya penurunan stunting tidak dapat dipisahkan dari pemberdayaan dan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat.
“Hal itu sejalan dengan peran Bank Indonesia di daerah, yakni mendukung pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkesinambungan,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Tangani Stunting, Pemko Medan Upayakan Pemberian Makanan Tambahan, BASS & Bantuan Program UMKM
Dukungan tersebut diakuinya lewat berbagai cara yang mencakup lima aspek. Yakni pengendalian inflasi, pemberdayaan UMKM, ekonomi digital, pengelolaan uang Rupiah dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Semua aspek tadi menurutnya bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan akselerasi pemulihan ekonomi yang pada gilirannya nanti berkontribusi terhadap penurunan angka stunting.
“Khusus aspek terakhir, pada lingkup kepedulian sosial, Bank Indonesia akan memprioritaskan penyalurannya ke lima daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Barito Kuala, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Hulu Sungai Utara,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News