Sonora.ID - Untuk dapat melangsungkan hidup, setiap makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan, dan hewan tetap harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Jika mereka tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan baik, maka mereka bisa terancam mati bahkan punah.
Dengan menyesuaikan diri, maka setiap makhluk hidup bisa terhindar dari berbagai serangan atau pemangsa makhluk hidup lainnya.
Cara maupun bentuk penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya ini pun berbeda-beda.
Dalam artikel ini pun kita akan secara khusus belajar mengenai cara adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya, seperti yang dikutip dari buku Tematik Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan untuk Kelas VI SD dan MI.
Baca Juga: Ciri-Ciri Ascomycota: Struktur, Habitat, Reproduksi, Contoh, dan Peran
Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
Tumbuhan yang hidup di lingkungan kering. Tumbuhan ini memiliki ciri berdaun tebal, sempit, kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik, atau bahkan tidak mempunyai daun.
Batangnya tebal dan mempunyai jaringan untuk menyimpan air serta memiliki akar panjang. Contohnya, kaktus, pohon kurma, dan lidah buaya.
Tumbuhan yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi seperti laut, muara sungai, dan pantai. Misalnya, pohon bakau.
Pohon bakau mempunyai akar tunjang untuk menopang tumbuhan tumbuhan di tanah berlumpur dan mampu menahan ombak.
Ada pula yang memiliki akar napas yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen.
Daunnya yang kaku, tebal, dan licin berfungsi untuk mengurangi penguapan dan menyimpan air.
Tumbuhan yang hidup di lingkungan perairan, misalnya, teratai dan eceng gondok.
Teratai dengan daunnya yang lebar dapat mempercepat penguapan dan mengapung di permukaan perairan.
Sementara, eceng gondok memiliki tangkai daun yang berongga yang dapat membantunya untuk mengapung.
Tumbuhan yang dapat hidup pada perubahan musim, misalnya, pohon jati. Pohon jati dapat hidup pada lingkungan basah atau musim hujan dan lingkungan kering atau musim kemarau.
Pohon jati menggugurkan daunnya saat musim kemarau dengan tujuan untuk mengurangi penguapan air.
Terakhir ada tumbuhan higrofit yaitu tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan lembab. Misalnya, lumut dan tumbuhan paku. Dengan mampu hidup di lingkungan yang lembab, maka penguapan air akan terjadi sangat lambat.
Baca Juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut dan Penjelasan Habitat serta Klasifikasinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.