Mereka menari sambil menggendong boneka bayi dan memegang payung kertas. Pada pementasannya penari juga akan memecahkan kendil di hadapan penonton.
Tari ini diketahui memiliki 3 variasi, yakni tari Bondan Mardisiwi, tari Bondan Tani atau tari Bondan Pegunungan dan tari Bondan Cindogo.
5. Tari Bedhaya Ketawang (Surakarta)
Tari Bedhaya Ketawang merupakan sebuah tarian yang khusus ditampilkan saat ada acara penobatan dan upacara peringatan hari kelahiran Raja maupun Tingalan Dalem Jumenengan Sunan Surakarta.
Tarian ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencanasari atau Ratu Kidul. Bedhaya bermakna penari perempuan istana dan ketawang bermakna langit.
Tari ini lahir lantaran keterpesonaan seorang Sultan Agung yang mendengar suara senandung dari langit ketika sedang melamun sendirian.
6. Tari Bedhaya (Surakarta)
Tari Bedhaya merupakan tarian yang ditarikan oleh kalangan Keraton Surakarta dan pewaris tahta Kerajaan Mataram.
Biasanya ditarikan oleh penari perempuan dengan gerakan yang gemulai dan diiringi oleh tembang.
Tari ini memiliki beberapa versi dengan aturannya masing-masing, misalnya, sang penari harus masih perawan, tidak sedang menstruasi, dan harus berpuasa sebelum tampil.
Baca Juga: 10 Contoh Tari Berpasangan di Indonesia, Beserta Daerah Asalnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.