Sonora.ID - Nafas pendek atau dyspnea merupakan sebuah saat kondisi seseorang tidak bisa menghirup udara yang cukup ke dalam paru-paru.
Penderita dyspnea biasanya akan merasa tidak bisa bernapas pendek akan kesulitan bernapas, tidak bisa menarik napas dalam serta merasakan nyeri di bagian dada.
Kondisi ini bisa berkembang akut dalam hitungan jam hingga hari dan berkembang menjadi kronis yang terjadi berulang selama lebih dari 4 minggu hingga 8 minggu.
Mengutip dari berbagai sumber, kondisi nafas pendek ini dapat disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah sebagai berikut.
Adanya alergi yang terjadi di saluran pernapasan. Dalam kondisi ini saluran pernapasan akan membengkak sehingga udara yang dihirup tidak bisa masuk.
Perasaan ini bisa mendorong tubuh memberikan berbagai reaksi, misalnya, napas pendek.
Baca Juga: 5 Langkah Pertolongan Pertama pada Orang Sesak Napas, Jangan Gegabah!
Kondisi saat sel darah merah sangat rendah bisa menyebabkan napas pendek.
Olahraga dengan intensitas yang lebih berat dari yang biasanya lakukan juga dapat menjadi salah satu penyebab kondisi ini terjadi.
Penyebab yang terakhir adalah kegiatan mendaki gunung. Semakin tinggi suatu dataran dari permukaan air laut, udara akan semakin menipis dan dapat membuat seseorang sulit bernapas.
Cara Mengatasi Nafas Pendek
Untuk mengatasi atau mengurangi keluhan napas pendek ini pun ada beberapa cara atau tips yang dapat dilakukan, yakni:
Kapan Saat yang Tepat Untuk Memeriksakan Diri?
Apabila kondisi dyspnea dirasa semakin parah, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Anda dapat segera ke Unit Gawat Darurat, jika napas terasa semakin pendek saat berbaring.
Dyspnea yang parah bisa disebabkan penyakit jantung, tekanan darah rendah, pneumonia, emboli paru (gumpalan darah di dalam paru), keracunan karbon monoksida, obesitas, kuku atau ujung jari tiba-tiba menjadi biru, dan trauma di area dada.
Baca Juga: Dijamin Manjur, 6 Ramuan Herbal ini Bisa Atasi Sesak Napas
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.