Gaya bahasa yang digunakan lebih mudah dimengerti karena ditulis oleh seseorang yang tidak begitu berpengalaman dari bidang seni.
2. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik ditulis dari persepsi seseorang yang paham dengan Seni Rupa dan dipublikasikan melalui media massa.
Sehingga, bahasa yang digunakan pun lebih kompleks dan tidak mudah dimengerti oleh khalayak umum jika tidak begitu memahami karya Seni Rupa.
3. Kritik Keilmuan (Ilmiah)
Kritik ini memiliki sifat akademis dan wajib memiliki wawasan, pengetahuan, dan kepekaan yang cukup tinggi untuk bisa menulis jenis kritik ini.
Pada umumnya, jenis kritik ini pun ditulis oleh seseorang yang benar-benar paham dengan karya Seni Rupa, sehingga penyampaiannya pun lebih detail dan menjiwai.
4. Kritik Kependidikan (Pedagogik)
Jenis kritik ini memang digunakan untuk meningkatkan kepekaan dan estetika artistik seorang seniman agar memiliki kualitas karya yang jauh lebih baik.
Kritik kependidikan biasanya akan disampaikan pada institusi resmi, seperti sekolah di mata pelajaran seni atau kuliah/institut seni.